Sunday 30 June 2019

[ALEXANDROS] Sleepless in Jakarta 2019: a post-concert high


If I imagine a middle-upper tier of Japanese rock band to make their own gig here, to include Jakarta as one of their tour destinations, [ALEXANDROS] was not what I'd put in the list. Really. Nggak terbayang sama sekali kota ini bakal mereka lirik. Man, I was wrong. And I'm so glad that I'm wrong. Kehadiran [ALEXANDROS] memang nggak disangka-sangka. Malah, jika boleh jujur neh, ketika mereka terkonfirmasi jelas bakal datang pun informasi tidak terlalu terdengar menyebar luas. Woro-woro sangat minim. Promosi dan sounding acara di media sosial antara ada dan tiada. Rada-rada mengingatkan akan naasnya Nakama Festival yang menghadirkan Do As Infinity pada September 2017 silam, yang bikin saya baper habis-habisan saking sepinya lokasi sebagaimana dikisahkan di tulisan sebelah sini. Sumpah sempat ketar-ketir memikirkan nasib konser tunggal perdana [ALEXANDROS] di Jakarta―mereka pernah ke sini sebelumnya, sekitar tahun 2015, tapi kalau nggak salah waktu itu bareng VAMPS dan Tokyo Ska Paradise―karena nggak sampai hati aja ngebayangin Kawakami Yoohei dan kawan-kawannya ngeliat kerumunan minim dari atas panggung. Hype yang suam-suam kuku bercampur kegirangan pribadi lantaran disamperin idola tanpa harus bela-belain ngejar bermodal paspor, berhasil membulatkan tekad saya untuk beli tiket tanpa kebanyakan pikir panjang.

Take my money, guys. Take it.
NYOH. NYOOOOOOOOOOOOOOOHH!!!

Anyway. Saya awalnya mau single fighter aja gitu. Siap-siap sendiri. Berangkat sendiri. Heboh sendiri. Jejingkrakan sendiri. Eh ternyata di TKP malah dapet rombongan. Memang acara beginian tuh secara nyata membangun persaudaraan.

LED banner di lantai dasar iNews Tower, lengkap dengan cuplikan video iklan tur. Keren anjir.

Pasukan single fighter yang ujung-ujungnya berserikat. (Muka saya gak peyang, minus lensanya banyak aja)

Konser [ALEXANDROS] Sleepless in Jakarta digelar hari Jumat malam, tanggal 28 Juni 2019 di MNC Conference Hall, iNews Tower. Bukan tempat yang sering saya sambangi. Untung deket sama stasiun Gondangdia. Seenggaknya lumayan gampang dicari. Ngomong-ngomong, sejak pagi tuh saya udah dilanda dilema rutin tiap kali hendak nonton suatu pertunjukan bersistem all-standing: pakai sepatu apa? Mau ambil sneakers, flat shoes, atau segala jenis alas kaki yang punya sol rata? Hm. Saya pendek. Mau pakai platform shoes, high-heeled, bermacam alas kaki dengan pengganjal sol tambahan? Pegel. Jadi, lebih pilih mana? Pendek atau pegel?

Saya memilih pegel.
And it was one of a few best-deserved endure all my life.

The stage was so close. SO. CLOSE. Apalagi kebetulan―thank you ya Rabb―saya berhasil dapat tempat di baris kedua dari pagar pembatas yang menandai ruang kecil depan panggung untuk staf dan kameramen mondar-mandir. Setiap personel kelihatan jelas banget. Banget, banget. Lebih intens dan terasa privat dibanding teater grup idol lokal Jakarta yang sodaraan dengan Jepang itu. Dari titik saya berdiri, rasanya cuma kayak nonton panggung gembira festival tujuhbelasan di gedung serbaguna desa. Atau katakanlah, panggung pentas seni SMP. Bedanya yang nampil [ALEXANDROS]. Menang banyak.

Penonton diarahkan memasuki ruangan tepat pukul 19:00. Mobilisasi serta sound check final berakhir sekitar jam 19:50, dan penonton yang awalnya sempat duduk-duduk nongkrong sejenak seketika tegak berdiri. Ancang-ancang. Siap siaga. Tidak lama kemudian, pintu di samping panggung terbuka. Kawakami Yoohei, Isobe Hiroyuki, Shirai Masaki, Ib Riad (bule drummer band BIGMAMA berperan selaku pemain sumpelan menggantikan Shomura Satoyasu yang cedera sehingga tidak ikut tur) muncul diiringi sorakan dan teriakan antusias penonton. Sekujur badan saya mulai tremor. I could hear the rush of my blood in my ears.

The show starts. Holy mother of God.

Screenshot dari akun Instagram resmi [ALEXANDROS]

  • M1. LAST MINUTE
Emang pembuka tur paling afdol tuh lagu ini. Track pertama album terbaru [ALEXANDROS] yang dirilis tahun lalu, Sleepless in Brooklyn, LAST MINUTE seolah terkesan paradoks karena meski judulnya merujuk ke sebuah akhir, nyatanya dia justru merupakan menit-menit pertama perjumpaan [ALEXANDROS] dengan penggemar mereka pada setiap konser dalam rangkaian tur. Its middle tempo makes this song a very good warming up piece. Penonton dipanasin pelan-pelan sebelum digas pol-polan sesaat lagi. Waktu [ALEXANDROS] ke Indonesia empat tahun silam, saya belum jadi budak korporat sehingga nggak cukup punya modal untuk menyambut musisi favorit yang datang bertamu―dan emang terus terang belum ngefans―, yang artinya konser Sleepless in Jakarta adalah kali perdana saya menyaksikan Yoohei nyanyi di depan mata. NO HOAX, MAN. REAL QUALITY. Belum-belum udah pengin pingsan.

  • M2. Starrrrrrr
Sebelum masuk lagu kedua, Yoohei sempat secara singkat memperkenalkan diri sebagai [ALEXANDROS]. Sekaligus mengungkit betapa waktu berlalu cukup lama sejak mereka terakhir nyamperin Indonesia. Lalu tiba-tiba aja intro digeber dan sorakan penonton betul-betul super liar. Fans mana yang nggak seneng coba, baru masuk lagu kedua udah merambah back catalog dan nostalgia hits lawas?  Diambil dari album tahun 2013, Me No Do Karate, tampaknya Starrrrrrr juga dibawakan saat acara Japan Night yang menandai kedatangan pertama [ALEXANDROS] ke Jakarta. Serentak semua singalong, dong. "I see a light in darkness, waited for thousand years or less"―KAMI DI SINI NUNGGU EMPAT TAHUN DOANG SIH BANG, GAK NYAMPE SERIBU TAHUN JUGA. So now let's light up all the star!!!

  • M3. Dracula La
This song is a freaking charmer. Flirty in a cute, adorable, almost shameless way. Another track from back catalog, ALXD album. Pas nyanyi Dracula La, Yoohei goyang-goyang centil gak jelas banget sambil keliling panggung dari kanan ke kiri (tapi gemesin). Suara koor penonton di bagian bridge "Dracula dra dra cula dracula la" kenceng bener kedengerannya. Terartikulasi dengan baik, pula. Nggak belepotan. Asli bangga banget lihat wajah-wajah hepi Yoohei, Hiro, dan Makkun pas mikrofon diarahkan ke kerumunan.

Sesi MC kedua diselipkan sebentar seusai dentuman drum berakhir. Sekalian nunggu Yoohei ganti gitar. Hm. Firasat saya mengatakan bahwa lagu selanjutnya bakalan mulai keras...

Masih tetep screenshot dari Instagram resmi [ALEXANDROS]

  • M4. I Don't Believe in You
NAH KAN SAYA BILANG JUGA APA. Time to jump and bang your head and scream in anger all you want. Sebagai salah satu lagu [ALEXANDROS] yang sarat muatan kegelapan, tentu saja I Don't Believe in You mendapat tempat khusus di hati saya. "Yeah my soul is bliiiiiind, that's why I am not scaaaaaaaaared!!!!"


  • M5. Waitress, Waitress!
Gile. Ini sih kejauhan back catalog-nya. Album Schwarzenegger tempat Waitress, Waitress! bernaung dirilis tahun 2012 silam. Artinya, [ALEXANDROS] pun masih menggunakan nama lama mereka dalam bermusik, yakni [Champagne]. Bahkan di Jepang aja mereka terbilang super jarang membawakan Waitress, Waitress! di pertunjukan konser. What an honor it was, getting a rare experienceWaitress, Waitress! terbilang lumayan unik dan berkesan―mohon diingat: ini menurut standar pribadi―gara-gara aransemennya agak-agak bernuansa Timur Tengah. Yep. You read that right. Ada cengkok-cengkok nggak lazim. Ada monolog pula di tengah-tengah lagu. Performed live, it was beyond fun and beautiful at the same time.

Ternyata berdasarkan pengamatan pribadi terhadap beberapa fans Jepang yang berdiri tidak jauh dari saya, pas chorus Waitress, Waitress! biasanya penonton mengibas-kibaskan handuk kecil di udara dengan gerakan memutar. Semacam bikin kincir dari handuk gitu lho. Ya udah ngikut aja. Mumpung ada senpai di TKP yang bisa diteladani. 

  • M6. Girl A 
Saya terbelah antara ingin mewek kejer atau menjerit parau ketika intro Girl A yang sangat khas―raungan sejenis sirene yang panjang melengking―membahana di sekujur MNC Conference Hall. Girl A was that important song; the first track that introduced me to [ALEXANDROS]'s music. Ngerti kan gimana rasanya mendengar sebuah lagu yang berjasa menjebloskan kalian ke dalam jurang fandom dibawakan oleh musisi aslinya di hadapan mata kepala sendiri? Luar biasa. Very, very fulfilling. Very, very satisfying. Very, very impressive

And since this is a song about a girl whom nobody pays attention to or cares about... Let me raise both my arms high and dance through it.

Hiro, tetap tampak badass meski duduk sepanjang konser lantaran kakinya cedera.

Memasuki chorus penghujung Girl A, kagak ada badai kagak ada geledek, mendadak Yoohei terjun dari panggung dan berdiri persis di depan pagar pembatas. TEPAT DI HADAPAN SAYA. I. COULD. FREAKING. SMELL. HIM. Yaa Rabb. Allahu akbar. Refleks saya mengulurkan tangan dong!!! Menurut ngana??? Saya perlu meyakinkan alam bawah sadar yang panik, kalang-kabut, dan syntax error bahwasanya apa yang saya saksikan detik itu bukanlah sekadar tipuan mata.

Ibu. Jari-jari tangan anak perempuan sulungmu ini telah menyentuh dada Kawakami Yoohei. Kurus dan keringetan, namun dia manusia nyata. Flesh and blood 100%. Personally tested, though brief.

  • M7. PARTY IS OVER
Pendinginan. Habis dipanasin lahir batin dengan tiga lagu sebelumnya, PARTY IS OVER lumayan ampuh sebagai penetralisir. Saya, masih rada-rada ngambang sebagai efek samping dari peristiwa ajaib yang telah dideskripsikan dalam paragraf di atas, senyum-senyum doang sepanjang durasi lagu seraya menggoyang-goyangkan kepala perlahan. Mata terpejam. Kata Yoohei cengar-cengir sehabis nyanyi, "Party is not over yet, don't worry!"

  • M8. Cat 2
Semula saya sangka Waitress, Waitress! udah pol lawasnya. I was proven wrong. Cat 2, lagu tentang kucing Yoohei yang nongol di album I Wanna Go To Hawaii dan super duper ultra langka digeber di konser-konser tur Jepang dengan enaknya nyelonong masuk setlist Sleepless in Jakarta. Anjiiiir. 

  • M9. Kaiju
AND THEN WE'RE BACK TO SERIOUS HEADBANGING BUSINESS! Yeesssssssss. Kaiju is one of my personal favorite. Album EXIST! memang banyak banger track kece-kece. Selain Kaiju, di sana juga ada Girl A yang dibawakan sebelumnya. Meski biasanya lirik lagu-lagu [ALEXANDROS] bercampur-campur bahasa Jepang dan Inggris, lirik Kaiju full English dari awal hingga akhir. Judulnya doang yang malah bahasa Jepang. 

"You could ask for more and more, but you gotta be outta the door. You may step into a war it's no dance floor". Sungguh lagu yang tepat untuk disetel pagi-pagi waktu mager berangkat ngantor.

  • M10. Mosquito Bite
Wibu BLEACH pasti minimal mengenali lagu ini. Bersama dengan MILK dari album Sleepless in Brooklyn, Mosquito Bite ketiban sampur sebagai soundtrack film live-action Bleach yang rilis pertengahan tahun 2018 lalu. Tanpa diminta, seisi hall langsung suka rela jadi koor pengiring pada bridge lagu. Lantang betul seruan "Woooooo oooooohhh!!!" macem panggung gembira markas militer. Padahal jumlah orangnya nggak seberapa banyak. Kami semua memang kelewat berapi-api. Yoohei, pada water break sebelum gas ke lagu selanjutnya, dengan penuh keheranan―tapi wajahnya ketara seneng banget―bertanya, "Kalian tuh kok bisa sih hapal lirik lagu-lagu kami??" saking lantang dan jelasnya singalong penonton sepanjang pertunjukan.

Yaelah mz. Ini mah abad dua puluh satu. Ada Google, atuh.

Iya. Ini masih tetep screenshot akun Instagram resmi [ALEXANDROS]

Ib Riad ganteng bener jadi drummer. Hadehhh. (Foto ngembat dari Instagram [ALEXANDROS] juga)

  • M11. Kick & Spin
So we got to stay alight, stay alive! Babak lagu angot-angotan sudah berakhir. Meski masih bisa dipakai jejingkrakan heboh, Kick & Spin jauh lebih jinak dibanding beberapa lagu sebelumnya. Seusai Kick & Spin, Yoohei yang berangsur paham kualitas crowd di hadapan mereka, tanpa malu-malu minta bantuan menyanyikan chorus lagu yang akan dimainkan sesaat lagi. "Gue mulai capek nyanyi nih," ujarnya banyak alesan. "Gampang kok liriknya, hello-hello doang".

  • M12. NEW WALL
Ini dia lagu yang isi chorus-nya 'hello-hello doang'. NEW WALL adalah bukti nyata bahwa Sleepless in Jakarta resmi melangkah ke babak berikutnya. Slow songs zone, here we come!!! Hello, hello, HELLOOOOO!!!! 

  • M13. 明日、また (Ashita, Mata)
Saya selalu sadar betapa Ashita, Mata adalah lagu bernuansa cerah, menyemangati, dan sangat menyenangkan untuk didengarkan tiap kali saya butuh energi positif tambahan. Tapi saya tidak menduga kalau versi live-nya akan sebagus ini. It felt as if I was flying afloat, soaring during the whole song. Maybe it was the song. Or maybe it was us, the crowd, that gave huge contribution to the song. We splashed it with the sparks it needs and made the song even more alive. Mungkin selamanya saya nggak akan bisa lupa bagaimana seisi MNC Conference Hall mengalunkan back vocal sendu "We're the liiiiight..."  seraya mengayunkan tangan di udara, mendampingi Yoohei menyanyikan "I am the light that no one’s ever seen, and for that say 'cause need a light exist”. So many things to do before I die".

Tonight is great. Tonight is pure happiness.
And then, tomorrow, again, let's face our battlefield.

  • M14. Your Song
Tipikal ballad dengan lirik selembut selimut bayi. Personally speaking and judging solely from the recording, Your Song doesn't fall in my list of favorite ballad by [ALEXANDROS]. When performed live, however, it was not bad. Tooootally not bad. I like it. So calming and reassuring. So peaceful it was almost easy to fall asleep. Sleeping while standing and singing along, of course.

  • M15. Adventure
Now let's step up the tension a bit, shall we? Sebelum menggeber Adventure, Yoohei bilang tinggal ada dua lagu terakhir―yang disambut erangan dan lolongan kecewa oleh para penonton―dan mereka terkesan dengan semangat fans-fans Jakarta untuk singalongHe actually looked so proud and gleamed with joy. I'm soft. I'm getting emotional. 

"Hal-hal kayak gini nggak kami temui di Jepang," ngakunya. Ya iyalah mas, masyarakat Jepang kan anteng-anteng karena rata-rata pengin ngedengerin langsung musisinya nyanyi. That particular side of Japan crowd actually isn't half bad, but depends on what gig you're going to, sometimes it feels quite on the extreme side. Agak kentang nggak sih, ngedatengin konser band rock tapi penontonnya diem aja nggak asyik kompak singalong bareng-bareng? Lagian toh suara musisi aslinya bakal lebih kenceng karena bantuan sound system, kan.

  • M16. アルペジオ (Arpeggio)
I AM SCREAMINGGGGGG. Like, literally. Saya mengeluarkan lengkingan tidak manusiawi tatkala intro Arpeggio dialunkan. Ya Allah. Jika Dead End in Tokyo milik MAN WITH A MISSION kurang lebih merupakan soundtrack kehidupan merantau saya, Arpeggio dari [ALEXANDROS] secara semena-mena saya nobatkan sebagai salah satu soundtrack kehidupan yang merangkum pengalaman sejak bertahun-tahun lamanya. This. Song. Is. My. Breath. I can never thank them enough for making this gem. And no amount of scream can represent my excitement witnessing this song played live right in front of me.

SAY NOOOO TO THE WORLD!

Masih hasil maling isi akun Instagram [ALEXANDROS]

Emang dasar fans-fans Jakarta nafsuan, deh. Baru juga beres Arpeggio dan para personel [ALEXANDROS] mengambil botol air minum, udah diteriakin minta encore. Hiro sampai ngakak. "That was fast," katanya geli.

  • Encore: M17. Burger Queen
Oke. Ternyata ada yang lebih jebot dibandingkan Cat 2. Burger Queen, sebuah instrumental track di album debut [ALEXANDROS] bertajuk Where's My Potato? ikutan nongol. 

Bubaran Burger Queen (yang saya nyaris selalu ketuker dengan nama waralaba restoran fast food beken), Yoohei sempat menanyakan, apa istilah dalam bahasa Indonesia untuk minta encorethanks to gerombolan wibu-wibu profesional di jajaran penonton yang tanpa tedeng aling-aling meneriakkan "AN-KO-RU! AN-KO-RU!" dengan lantang dan gamblang. Yoohei bilang, "Itu kan bahasa Jepang. Gue pengin tahu normalnya kalian ngomongnya gimana". Akhirnya kami semua mengulang seruan, kali ini pakai "LAGI! LAGI! LAGI! LAGI!"

Holy cheesus, they all seemed so pleased and satisfied. I'm weak in the knees.

  • Encore: M18. 月色ホライゾン (Tsukiiro Horizon)
Siapa neh di antara [ALEXANDROS] yang sok ngide nampilin lagu yang bahkan CD-nya aja belum resmi dirilis???? Pasti Yoohei. This is such a big honor, man. I cannot. Ngebawain lagu baru di konser-konser saat tur memang bukan hal baru bagi musisi, tapi ini kan Jakarta. So nicheWho would have guessed, really.

CD single terbaru [ALEXANDROS], Tsukiiro Horizon, akan mulai dijual ke pasaran tanggal 5 Juli 2019, gaes. Paling-paling bakal masuk Spotify paling cepet sebulan kemudian. Mark your calendar!! *Malah ngiklan*

  • Encore: M19. PRAY
Menurut Kawakami Yoohei, fans Jakarta mungkin nggak akan mengenali lagu yang akan mereka mainkan berikutnya. "Udah dirilis kok, tapi baru sekitaran dua minggu lalu," katanya. Langsung dibantah penonton, dong. Wkwk. Jangan meremehkan kekuatan internet ya, mas. Kami semua udah tahu lagu kalian yang judulnya PRAY, yang dipakai sebagai ending theme film Godzilla: King of Monsters versi Japanese release. Malahan banyak yang udah hapal.

Emang dasarnya Yoohei suka iseng (atau mungkin sekadar pengin ngetes sekaligus nyoba-nyoba mengelus-elus ego), mendadak sebelum masuk lagu, sebelum musik dimulai, dia ngasih spontaneous cue ke penonton. JELAS PADA SUKARELA NYANYI SEMUA LAH. Hiro was evidently shooketh. That pure amazement across his face as we sang the lyrics from the top of our lungs back to them... So priceless.

  • Encore: M20. ワタリドリ (Wataridori)
Lagu pamungkas yang menutup penampilan [ALEXANDROS] malam itu. Last of the list. Finally. Nyampe juga di penghujung setlist. Saya sempat neriakin "LAGI BANGG!!" ke panggung pada jeda singkat di sela-sela PRAY dan Wataridori (that being said, if you were at the location and heard someone in the front shamelessly shouted that particular words... yeah it was me). And heck, Wataridori is as awesome as I imagine it would be. Semua orang tidak ada yang ingin menyia-nyiakan kesempatan. Bringing up the last spurt of high spirit and excitementjumping up and down, singing together with both arms raised because I know that this party is coming to its end.
ALHAMDULILLAH, MUKA SAYA KETUTUPAN YOOHEI.


The memory of this concert will make me sleepless tonight.

Whew. That was awesome.

Konser tunggal perdana [ALEXANDROS] di Jakarta terbilang sangat memuaskan dan memanjakan fans, meskipun saya sedikittttttttttttt kecewa dengan tidak adanya beberapa lagu yang saya berharap dibawakan. Seperti: ハナウタ (Hanauta), ムーンソング (Moon Song), dan terutama KABUTO―padahal di setlist udah ada Kaiju!! Ngapain coba ngebawain Kaiju kalau kagak dikomboin sama KABUTO??? That should have been the logic!! 

Talking session yang dilakukan full-English pun berperan besar dalam membangun komunikasi dengan fans lokal. Kan nggak semua wibu bisa bahasa Jepang ya. Apalagi disampaikan oleh native. Yoohei sempat sih nanya iseng dalam bahasa Jepang, "俺の日本語分かりますか?" (Do you understand my Japanese?) tapi sebatas itu aja. ALEXANDROS] berjanji bakal mengusahakan balik lagi ke Jakarta. Kalau bisa sih nggak makan waktu sampai empat tahun. Ntar keburu tua bangka, katanya. Apaan deh. Padahal sekarang aja nggak keliatan sama sekali kalau umur mereka semua udah pertengahan tiga puluhan. Oh the sorcery of Japanese genes...

Berhubung penonton dilarang mengambil berbagai bentuk rekaman―gambar, video, dan audio―sepanjang dan sebelum pertunjukan konser dimulai, tidak lama setelah masuk backstage, Yoohei balik naik lagi ke panggung dan menyanyi PARTY IS OVER diiringi playback―sementara Makkun di belakang sibuk rekam-rekam pakai ponselnya sendiri. "Ayo yang mau foto atau rekam-rekam video, sekarang waktunya!" kata dia. Berhubung ponsel saya jelek, dan lebih memilih sibuk menikmati pemandangan di hadapan, sebagai barang bukti saya akan sertakan hasil rekaman mbak An, pemilik akun Twitter @silverwind yang berdiri tidak jauh.


Confession time: I really love the crowd. Guys, you are all the best of the best. Nggak ada yang rese atau bandel nyuri-nyuri kesempatan ngerekam atau motret. Kompak singalong. Antuasiasme nggak turun sama sekali dari awal sampai ujung. Nggak ada yang bau asem pula. Aksi paling rada nyeleneh ya sebatas kejadian bra warna hijau dilempar ke panggung setelah encore berakhir. Masih standar lah.


Saya pulang menjelang tengah malam, menenteng poster bertanda tangan sembari senyum-senyum bahagia. Terima kasih [ALEXANDROS]. See you again. Hopefully sometimes soon. Saya janji bakal dateng nonton kalian lagi kok jika disamperin. Belum sempet denger KABUTO live, kan. Layaknya dendam, hutang konser ini harus dibayar tuntas.

Setibanya di kosan, saya langsung menyusun playlist Sleepless in Jakarta di Spotify. Dasar gagal moveon. Silakan disimak lho bagi yang berkenan ikut mendengarkan. Siapa tahu yang tadinya belum kenal [ALEXANDROS] malah jadi ngefans. Saya mah seneng-seneng aja kalau pertunjukan mereka makin rame. Anti-gatekeeping club! FTW! 1! Siji!



My time and money definitely well-spent.

z. d. imama

5 comments:

  1. Entah kenapa ya, review kamu tentang konser musik dan cara kamu nulis tentang detail lagu-lagu yang dibawain selalu bikin penasaran, jadi pengen dengerin lagu-lagu itu o.O

    ReplyDelete
    Replies
    1. Boleh kamu dengerin, lagu mereka sangat bagus kok :)

      Delete
  2. Seneng deh konser mereka sukses & bagus juga, ikut seneng kalau penontonnya juga seneng konsernya. Sedihnya ya saya, yang ga bisa nonton hari itu, hehe

    ReplyDelete
  3. thanks for the song list. tomorrow is Malaysia turn ;)

    ReplyDelete
  4. Damn. Serius seneng pas tahun 2019 denger [Alexandros] bakal tour ke indonesia, tapi sekaligus sedih karena ane tinggal di jatim dan dilarang ortu sebab masih sma :'( (Begitu juga pas OOR mau konser ke senayan, udah dapet tiket malah corona😥)

    But now I'm officially graduated from high school. Udah mahasiswa dan kalo tahun depan corona udah hilang misal [Alexandros],ONE OK ROCK dan band fav lain kayak THE ORAL CIGARETTES tour ke Indonesia pasti ane bakal dateng😭.

    ReplyDelete