Ooookay. Berhubung di postingan sebelumnya yang berisi review singkat Akatsuki no Yona saya sudah menjelaskan apakah 'shoujo manga' itu, jadi saya tidak usah membahasnya lagi. Ngomong-ngomong, "Recommendation Olympics" ini sesungguhnya bukan merupakan kompetisi apa pun. Cuma berhubung kedengeran keren secara bahasa Inggris maupun Indonesia dan saya adalah manusia dangkal, itulah yang saya pilih untuk melabeli serial postingan edisi perdana ini. *dilempar timun suri.*
Judul-judul shoujo manga yang saya masukkan dalam Recommendation Olympics, meskipun ada nomor urutnya, bukan berarti saklek bahwa yang paling bawah jauh lebih jelek kualitasnya dibanding yang teratas. Nggak kok. Tetapi urutan puncak memang lebih memiliki... apa ya, cengkeraman impresi dan kesan yang sangat kuat saja dalam diri saya pribadi. Semacam, "You guys are good but this one is the King for me," gitu.
Langsung mulai saja, yuk.
10. Mint-na Bokura (We Are Twins) - Yoshizumi Wataru.
Kembar fraternal dampit―kembar sepasang cewek dan cowok, kalau yang 'dempet' itu istilahnya kembar siam―, Minamino Maria dan Minamino Noel sangat akrab dan tidak bisa dipisahkan sejak kecil, sampai-sampai Noel yang laki-laki mengidap sister complex. Ketika Maria naksir seorang cowok hingga minta pindah sekolah ke SMP Morinomiya agar perjalanan romansanya menjadi lebih mudah, Noel yang overprotektif pun menyusul saudara kembarnya ke sekolah berasrama tersebut. Namun sayangnya slot untuk murid laki-laki sudah penuh. Tidak ada lagi kamar di asrama cowok yang tersisa. Menolak menyerah, Noel pun rela menyamar sebagai perempuan demi bisa mendaftarkan diri sebagai murid baru di SMP Morinomiya! Kehidupan mereka berdua di sekolah, lika-liku persahabatan Noel dengan Sasa Ryuuji―ace klub basket yang keren tapi maniak mancing ikan, dan insiden-insiden konyol yang terjadi akibat kesalahpahaman orang-orang yang menyangka Noel perempuan membuat serial ini sangat asyik dinikmati.
Ringan. Seru. LUCU BANGET.
Tiga hal itu merupakan kesan-kesan terkuat saya ketika membaca serial ini. Ngakak parah, sumpah. Kadang-kadang saya ketawa terlalu keras dan lama sampai sakit perut. Panjang cerita yang hanya 6 volume membuat Mint-na Bokura jadi selingan manis yang tepat porsi. Sebelum kisahnya berubah cheesy, eh sudah tamat. Oh ya. Nggak usah terpesona sama Sasa Ryuuji, deh. Pokoknya nggak usah repot-repot.
9. Heroine Shikkaku (No Longer Heroine) - Kouda Momoko.
Serial yang dibukukan dalam sembilan jilid ini langsung menarik perhatian saya dari bab pertama. Premisnya adalah bagaimana Matsuzaki Hatori, seorang gadis SMA yang menyukai teman sepermainannya sejak kecil, Terasaka Rita, merasa bahwa dirinya adalah 'tokoh utama' dari sebuah kisah percintaan remaja. Nah, sebagai 'tokoh utama', Hatori beranggapan bahwa semestinya dia dan Rita sudah ditakdirkan untuk bersama dan berpacaran. Namun ternyata... kenyataan tidak semanis angan-angannya. Hatori gagal menjadi seorang heroine yang dia khayalkan! Jangan-jangan dia cuma tokoh figuran numpang lewat? Waduh?!
Saya berkali-kali tertawa membaca komik ini. Walau kadang tawa saya bercampur rasa kasihan pada Hatori yang sering apes melulu, tanpa saya sadari di tengah cerita, pembaca mau tidak mau bersimpati dan mendukung 'perjuangan' dia menggapai cintanya. Ide 'failed main protagonist' yang terbilang cukup segar sekaligus 'mengejek' tipikal shoujo manga genre romance ini, menurut saya, adalah daya tarik terbesar Heroine Shikkaku. Apalagi eksekusinya terbilang cukup oke.
8. Shinshi Doumei Cross (The Gentlemen Alliance Cross) - Tanemura Arina.
Otomiya Haine bersekolah di Teikoku Gakuen, SMA elit yang mana murid-muridnya terbagi dalam sistem kasta: Bronze, Silver, Platinum, dan Gold. Anggota OSIS harus berstatus minimal Silver, dan ketua OSIS disebut Koutei (Emperor; Kaisar) serta merupakan pemegang kasta Gold satu-satunya. Haine yang merupakan golongan Bronze berusaha mati-matian untuk bisa menjadi anggota OSIS karena dia naksir berat dengan Touguu Shizumasa sang ketua OSIS. Namun setelah berhasil mendapatkan posisi di antara anak-anak OSIS, Haine mulai menyadari bahwa Shizumasa bukanlah orang yang seperti ini dia bayangkan.
11 volume komik ini saya baca (secara online karena tidak diterbitkan di Indonesia) saat awal-awal SMA dan hingga sekarang masih berhasil mengaduk-aduk perasaan. Let me tell you: this series is not your regular school romance or drama tale. Lapisan-lapisan subplot serta konfliknya bertumpuk-tumpuk, hadir silih-berganti, dan cukup menguras hati, Wajar jika rasanya ada pikiran, "Masa sih yang begini tuh pengalaman hidup anak SMA???" melintas beberapa kali di benak pembaca. Well done, Tanemura-sensei. Well done.
7. Aoharaido/Ao Haru Ride (Blue Spring Ride) - Sakisaka Io.
Yoshioka Futaba, tokoh utama serial ini, dikisahkan memiliki inferiority complex yang membuat dia merasa harus bisa fitting in dengan teman-teman sekelasnya di SMA setelah gagal mendapatkan circle/peers semasa SMP. At this point, she relates so much to me because I'm such a failure in building circles even now. Ternyata Futaba tidak disukai kawan-kawan SMP-nya karena dia berwajah manis (this is the part where I cannot relate), sehingga ketika bersikap feminin, banyak yang menganggapnya kecentilan. Futaba dikisahkan berjumpa lagi dengan Mabuchi Kou, cowok yang sempat disukainya waktu SMP saat nama keluarganya masih Tanaka dan bukan Mabuchi. Kaget karena sikap dan karakter 'Tanaka-kun' yang sempat dia kenal kini berubah 180 derajat, Futaba pun berusaha mengenal ulang Mabuchi, dan di saat yang sama belajar untuk mengenal apa artinya pertemanan sebenarnya.
Baper banget baca komik ini. Sumpah. Some things hits too close to home, and sometimes I turned green with envy because at the end of the day Futaba managed to get what she wants in her youth and I was not. Walah jadi curhat... but anyway, komik yang totalnya 13 volume ini menyenangkan. Porsi romansanya juga tidak berlebihan dan believable untuk ukuran anak SMA.
Mabuchi Kou rambutnya menggoda untuk diacak-acak banget. Huft.
6. Omake no Kobayashi-kun (The Extra Kobayashi) - Morio Masami.
SMA Himawari kedatangan murid pindahan bernama Kobayashi Yamato, yang ditempatkan di kelas 1-A. Masalahnya... di kelas tersebut sudah ada tiga murid lain dengan nama keluarga sama: Kobayashi. Ada Kobayashi Fubuki si gadis ketua kelas yang bisa diandalkan, cool, dan terkesan tak kenal takut, Kobayashi Kengo atlet berbadan tinggi besar menjulang yang pendiam, serta Kobayashi Chihiro tukang usil dan biang kerok. Ketiga murid ini dianggap sebagai 'Segitiga Bermuda' oleh murid lain karena imej mereka yang cenderung sulit didekati dan diajak berakrab-akrab. Namun keberadaan Yamato yang polos, ceria, dan periang perlahan-lahan mulai mendekatkan mereka semua.
Saya sayaaaaaaang sekali dengan serial ini. Sudah pernah diterbitkan oleh m&c! dan saya mengoleksi ke-16 volume komiknya. Andaikata punya kantong ajaib yang bisa muat banyak dan portabel, Omake no Kobayashi-kun jelas termasuk salah satu judul yang akan saya bawa ke mana-mana. Interaksi keempat Kobayashi sangat menyenangkan dibaca. Menghangatkan hati, pula. Kisahnya sangat manis dan tidak over-dramatic, konflik yang diciptakan pun realistis. Sepanjang membaca, saya sering sekali tersenyum-senyum sendiri. Fangirling. Apalagi sama Kobayashi Kengo yang atletis dan nggak banyak omong itu. Tapi sekalinya dia ngomong langsung bikin deg-degan.
Alamakjan. Ampun, Kengo, ampun.
5. Kanata Kara (From Far Away) - Hikawa Kyoko.
Sudah diterbitkan di Indonesia oleh Elex Media Komputindo―bahkan sekarang sudah dicetak ulang―dengan judul "Dunia Mimpi". Mengisahkan Tachiki Noriko, seorang siswi SMA, yang akibat suatu insiden sepulang sekolah, secara misterius terlempar ke dunia misterius di mana sihir dan monster-monster berada. Di tengah panik bercampur kebingungannya, Noriko bertemu Izark Kia Tarj, seorang pengembara yang ternyata merupakan reinkarnasi Sky Demon (mau nulis 'Iblis Langit' tapi kesannya kok ya jadi kurang greget). Izark yang lambat laun tidak tega membiarkan Noriko tersesat sendiri di dunia yang asing, akhirnya menerima keberadaan Noriko di dekatnya. Mereka berkelana bersama-sama, dan pelan-pelan mulai diketahui penyebab hadirnya Noriko ke dunia tersebut.
Aduh. Serial ini. Aduh. Perkembangan karakter-karakternya sangat menyenangkan untuk disimak dan chemistry antara Noriko dan Izark bagus banget. Meleleh deh melihat mereka berdua, huhuhu. Hikawa-sensei juga terhitung memperhatikan detil-detil kecil yang sering dilupakan orang, misalnya rambut Noriko yang tadinya pendek mulai tumbuh panjang sedikit demi sedikit seiring berjalannya cerita. Artwork terbilang sangat konsisten di keseluruhan 14 volume buku. Kita nggak akan bisa nyeletuk iseng, "Lah si A kok tampangnya sekarang begini hahaha..."
Baca deh, Kanata Kara. Mampirlah ke toko buku terdekat lalu beli rilisan ulang serial Dunia Mimpi. Nggak akan menyesal kok.
4. NG Life - Kusanagi Mizuho.
Kalian percaya reinkarnasi? Itu betulan ada, lho. Hanya saja, demi kelancaran dan kebahagiaan dalam hidup baru, kebanyakan dari manusia tidak memiliki ingatan tentang kehidupan mereka sebelumnya. Tapi bagi Saeki Keidai tidak begitu. Dia terlahir di masa kini dengan membawa seluruh memori dari kehidupan masa lalunya sebagai seorang gladiator di Pompeii bernama Sirix Lucretius Fronto, yang meninggal akibat bencana meletusnya gunung Vesuvius tahun 79SM dalam kondisi terpisah dari istrinya, Serena. Masalah muncul ketika reinkarnasi Serena kembali hadir di hari-hari Keidai... tetapi selain tak memiliki ingatan masa lalu, Serena kini lahir sebagai cowok SMP bernama Ujoh Yuuma. Sementara sahabat terbaik Sirix di Pompeii, Loleus, justru bereinkarnasi sebagai Serizawa Mii, cewek teman sekelas Keidai. Keidai pun mau tidak mau menjalani hari-hari 'gila sendiri' akibat dihantui memori masa lalu yang membayangi masa kininya. Tebak kira-kira nasib Keidai yang terkutuk ini bagaimana?
I was in the first chapter when I had my first stomachache from laughing too much. Saya berulang kali harus berhenti, mengusap air mata yang keluar akibat ngakak kebanyakan, lalu meneriakkan "GOBLOOOOOOSSSSS!!" sendirian ke udara. Ke dalam kamar yang nggak ada siapa-siapa kecuali saya. Sekacau itu. Selucu itu. Sekonyol itu. Sebego itu. Adegan Keidai terbayang-bayang istrinya setiap kali melihat wajah Yuuma amat-sangat-super priceless. Adegan-adegan manis ala shoujo manga yang membuat jantung dag-dig-dug-der berkecamuk juga digambarkan dengan sangat halus, natural, dan cantik.
Total serial ini ada 9 volume. Pernah diterbitkan oleh m&c! sampai tamat, tapi sayangnya ketika itu saya belum menyadari betapa luar biasanya komik NG Life. Kalian yang ingin baca, ada kok scanlation-nya di situs-situs komik online. Saya saja bacanya via situs.
3. Daa! Daa! Daa! (UFO Baby) - Kawamura Mika.
Kouzuki Miyu terpaksa dititipkan di rumah sahabat lama orang tuanya, biksu Saionji Houshou, karena ayah dan ibunya yang bekerja di NASA harus pindah ke Amerika (Miyu tidak bisa ikut karena alasan pendidikan). Meski dengan berat hati, Miyu pun bersedia disuruh hidup numpang. Tapi tak lama kemudian biksu Saionji harus pergi ke India dalam waktu lama dan meninggalkan Miyu berdua dengan putra semata wayangnya―sekaligus teman sekelas Miyu di sekolah―, Saionji Kanata. Saat hari-hari mereka mulai terasa awkward karena hanya berduaan, pada suatu malam, Miyu dan Kanata mendapati ada sebuah UFO terdampar yang berisikan seorang bayi alien dan pengasuhnya, Wannyaa. Sedang panik-paniknya, bayi alien berkuatan ajaib yang dipanggil Ruu itu justru menyebut Miyu sebagai Mama dan Kanata sebagai Papa! Alhasil mereka berdua pun mengasuh Ruu bersama-sama, dibantu Wannyaa, sembari menunggu datangnya pertolongan dari planet Otto, tempat para alien ini berasal.
Dulu saya rajin sekali nonton versi animenya sewaktu ditayangkan RCTI hari Minggu pukul enam pagi. BAYANGKAN. Sungguh motivasi untuk bangun awal di hari libur. Saionji Kanata pun tergolong cowok-cowok fiktif gebetan saya edisi early bird. Sebelum sempat naksir cowok di sekolah―yang beneran manusia hidup―saya sudah terkesima pada Kanata... So that explains my sad, good-for-nothing, love life.
Daa! Daa! Daa! ini salah satu longtime favorite. Setiap kali buka komiknya pasti tenggelam lagi dalam rasa sayang kayak pas lagi baca-baca SMS lama mantan terindah. Saking sukanya, gara-gara pas Daa! Daa! Daa! diterbitkan Elex Media Komputindo di awal tahun 2000-an saya belum terlalu paham komik Jepang, setelah dewasa saya bela-belain berburu buku secondhand serial ini. Hanya 9 buku, kok. Tidak panjang-panjang amat.
2. Akatsuki no Yona (Yona of the Dawn) - Kusanagi Mizuho.
Sebagaimana yang sudah saya jabarkan sambil setengah fangirling di postingan ini, Akatsuki no Yona adalah current favorite. SAYA. SUKA. BANGET. SERIAL. INI. Panjang, sudah lebih dari 20 volume buku dan belum selesai, tapi terasa sekali kalau bukan karena extension, melainkan memang main plot-nya besar dan megah. Saya pernah menghabiskan malam-malam tidak bisa tidur cuma gara-gara kepikiran dengan lanjutan ceritanya. Harapan saya cuma satu, semoga ending dari saga ini bisa memuaskan dan nggak meninggalkan kesan "Yaelah gitu doang". Nggak kayak Naruto atau Bleach, maksud saya.
AND FOR GOD'S SAKE, THE MAN CALLED SON HAK IS JUST ALLAHUAKBAR BEYOND BELIEF.
Kusanagi Mizuho, harus diakui, punya kualitas karya-karya yang terbilang konsisten bagus. Menurut saya pribadi saja ada dua judul dari dia yang layak masuk daftar Recommendation Olympics. Penasaran sih dengan perkembangan dia sebagai manga artist ke depannya... apalagi jika sudah berhasil menamatkan Akatsuki no Yona.
1. Card Captor Sakura - CLAMP.
This is it. This is IT. The number one longtime favorite. There are so many things I love about this manga series to the point where I do have numerous complaints regarding its own anime adaptation. Card Captor Sakura menceritakan tentang Kinomoto Sakura, gadis kecil yang penuh energi dan jago olahraga tapi bego di matematika (yeah, so am I). Tanpa sengaja Sakura membuka segel sebuah buku sihir misterius bertuliskan The Clow pada sampulnya, dan membebaskan kartu-kartu sihir Clow Card ke dunia. Clow Card ini memiliki kekuatan. Mereka bisa membuat onar di kota Tomoeda, sehingga dibantu penjaga buku, Cerberus―yang dengan seenaknya disingkat menjadi 'Kero'―, Sakura berjuang kembali mengumpulkan kartu-kartu yang lepas dan mengembalikannya ke dalam buku. Tentu saja sambil ditemani sahabat terbaik sekaligus sepupunya, Daidouji Tomoyo, yang berambisi mengabadikan aksi-aksi Sakura dengan kamera video miliknya.
I have so much to say about Card Captor Sakura. Oh, God. Komik ini adalah shoujo manga pertama yang saya kenal. Komik ini pula yang memperkenalkan saya arti keikhlasan dalam naksir tokoh fiktif. You guys know Kinomoto Touya, Sakura's older brother? Ya itu dia cinta pertama saya (untuk kategori komik; kategori film animasi dipegang Yagami Taichi dari serial Digimon Adventure). Kepribadian Touya yang sehari-hari bandel, usil, jahil, kalau ngomong suka nyebelin, tapi ternyata penyayang dan selalu bisa diandalkan benar-benar bikin klepek-klepek.
Apalagi tampilannya begini:
Katanya kelas 2 SMA. Tapi pas saya SMA nggak ada mas-mas yang kayak gini...
Dari Card Captor Sakura juga, saya mulai belajar bersentuhan dengan konsep-konsep #LoveWins dan berbagai preferensi seksual in the least sexual way possible. Pengenalan terhadap gender dan preferensi seksual yang sangat subtle dan ramah anak-anak ini menurut saya, penting. Tapi ya CLAMP suka terlalu permisif soal ini sih... coba saja tengok interaksi antara Sasaki Rika (teman sekelas Sakura) dengan wali kelasnya, Terada Yoshiyuki.
Huhuhu.
Demikian Recommendation Olympics: Shoujo Manga Edition versi saya. Cukup segini saja karena kesepuluh judul sudah disebutkan. Saya juga sudah nyerocos panjang. Ada nggak shoujo manga lain yang kalian gemari? Atau barangkali kebelet mengomentari judul-judul yang terpapar di atas ini? Silakan saja lho!
z. d. imama
Wow... sebagai wibu aku merasa gagal karena dari 10 ini cuma baca 2 HAHAHA... atau mungkin walau aku baca komik Shoujo, tapi lebih demen yang slice of life, yang nggak terlalu menggebu-gebu dengan drama dan hormon estrogennya.
ReplyDeletebtw ngga baca Akachan to Boku? Setiap butuh asupan kesedihan & nestapa kayanya dicukupkan membaca komik/nonton animenya. Setelah semua yang dialami Takuya & adeknya Minoru, masih harus juga sad ending... mau nangis sekebon rasanya.
Kamu baca mana lagi dari daftar ini selain Card Captor Sakura???? *sudah ketahuan satu kandidatnya yang mana*
DeleteUfo Baby, kedua serial itu aku punya komiknya lengkap <3
DeleteThe Extra Kobayashi bagus bangeeeettttttt...aku rela bolak balik ke rentalan komik cuma demi dapet giliran baca pertama. Kemaren di IG ada yang jual komik secondnya komplit dan aku tergoda beli... Btw kalo di daftar ini aku baca semua hehehehe (wibu certified). Tapi masih mau tak tambah lagi karya2 Kaoru Mori karna gambarnya yang SUNGGUH INDAH trus Emura yang kuat di story telling, sama (aku lupa namanya) yang bikin Prince of Tea.
ReplyDeleteLha eh seriusan mis sudah baca semua? Yakin? 8"))))
DeleteTakut dibilang kurang laki kalo baca shoujo, jadi gak mau ngaku ah kalo baca shoujo. :))).
ReplyDeleteTapi ngaku aja deh, saya suka akatsuki no Yona dan sekarang lagi baca horimiya. *terkuburlah rahasia saya di sini* ada juga manga yang shoujo tapi dibuat tidak shoujo alias mocking shoujo kayak Nozaki. Haha. Saya suka Nozaki.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteshounen, dong...shounen!
ReplyDeleteMumpung lagi nyari komik shoujo yang bikin hati teremas bacanya wkwk yg nomor 5 & 6 noted masuk list baca!
ReplyDeleteYoyooooooooo~~~~~!! Akhirnya ada lagi komentar darimu huhuhu aku sungguh terharu. Aku malah kaget tahu di daftar ini masih ada yang kamu belum baca :")))))))
DeleteAo haru ride, (y) bikin hati pecah kayak ditusuk tusuk sate
ReplyDeleteDari list ini cuma baca 3... itupun Heroine Shikaku setelah nonton live-action nya yang meh menurut saya. Udah pernah nyoba baca Akatsuki no Yona tapi memang diri ini masih malas pick up cerita 'besar' sehingga melipir ke 'ringan' dan yang menyalurkan ke-hopeless romantic-an saya. Yang berkesan diantaranya: Sunadokei (+ Piece), Tonari no Kaibutsukun, Cat Street, Toshokan Sensou.
ReplyDeleteDari baca Ao Haru Ride dan beberapa film atau dorama saya jadi 'sadar' siswi sejak SD-SMP sudah self-conscious bahkan jadi orang lain supaya bisa diterima (jadi lainnya malah 'downgrade' karena kalo kecantiken mengundang sirik dan kalo bisa tidak menonjol).
Gak baca manga Shoujo sih tapi ane apresiasi selera anda. Lagipula ane lebih suka nonton animenya ketimbang baca manganya. Bukannya gak bagus atau apa, tapi kalo manga, ane pribadi sering baca manga seinen walau ane sendiri pecinta anime shounen. Anime Shoujo pertama kali yang ane tonton adalah Tokyo Mew Mew dan waktu itu ane masih kecil (masa bodoh dengan demografik dan genre lah) hehe... Tapi anime Shoujo yg terbilang "normal" tanpa ada kekuatan sihir yg pertama kali ane tonton adalah Kimi ni Todoke. Dari situlah ane kecanduan nonton anime Shoujo yg lain. Tapi Tokyo Mew Mew tadi adalah pengecualian yang mengandung unsur sihir. Btw, Yona emang bagus. Shoujo tapi berasa Shounen ya...
ReplyDeleteKeren gan, bisa buat rekomendasi bacaan.
ReplyDeleteMampir juga ke websiteku tempat baca komik manga bahasa indo gratis
Komikinime Makasih buat rekomendasinya
ReplyDelete"Afshari Comics consistently delivers top-quality stories." rare comic book variants
ReplyDeleteBest collection of signed comics I’ve seen. TMNT Comic Books
ReplyDelete