Saturday 5 January 2019

#RecommendationOlympics: Japanese artists I regularly listen to (Female edition)


Nyaris setahun terlewati setelah #RecommendationOlympics: Japanese artists I regularly listen to (Male edition) diunggah, memang sudah saatnya menuliskan 'pasangannya', alias daftar musisi dan artis perempuan Jepang yang rutin saya ikuti rilisan demi rilisannya. Jarak sebelas bulan tuh kelamaan nggak sih? Kelamaan ya? Habis, bahkan nama-nama musisi cowok yang jadi heavy rotation saya aja udah nambah lho. Ada dua nama: Yonezu Kenshi dan Suda Masaki. Perkenalan dengan Yonezu Kenshi tidak lain dan tidak bukan yaaa gara-gara anime Boku no Hero Academia. Sebenarnya sudah cukup lama ingin ngulik diskografinya, tapi lupa-lupa melulu kek, nggak dapet mood kek, hingga akhirnya misi tersebut terlaksana sekitar bulan Mei 2018 dan langsung aja dah kejeblos. He's making nice music, I reckon. Suda Masaki, yang sebenernya adalah seorang aktor, sejak tahun 2017 mulai iseng-iseng menjajal dunia tarik suara dan ternyata... he's rather decent??? I am genuinely surprised???? Tipe vokalnya tuh macem mas-mas senpai pujaan yang pas festival sekolah main band di panggung gimnasium.

Lho piye toh iki malah ngebahas musisi laki-laki..
Ayo ndang kembali ke jalan yang benar.

浜崎あゆみ (Hamasaki Ayumi)

It's so freaking tiring stanning Ayu but once you got to know her, you can't help but stan. Debut umur 20 di tahun 1998 lalu popularitasnya naik secara eksplosif hingga sekitar tahun 2008, sebelum mulai meredup dan banyak di-bash antifans kanan-kiri lantaran vokal yang bermasalah. Haduh Mak. Karir Ayu bener-bener penuh gejolak. Kadar dramanya kurang lebih setara, bahkan mungkin lebih, dari Namie Amuro-yang mana bakal disinggung dikit di tulisan ini. To cut all things short: she has serious hearing problems. Telinga kirinya sudah nggak berfungsi total sejak 2008, dan gara-gara itu kualitas vokalnya di penampilan live sangat tidak stabil. Kadang bisa oke, kadang saking berantakannya bisa memicu secondhand embarrassment dan bikin pengin nganterin pulang nyuruh istirahat. Bayangin aja deh demen musisi yang nyaris tuli tapi orangnya nekat maju terus kayak nggak peduli kondisi. You love her and you want her to get some long overdue rest but she keeps marching forward like a mad person (and deep down you somehow feel touched by it). Ini goblok apa dedikasi?? Capek ati anjir.

She penned her own lyrics. Each one. Every one. Lirik lagu-lagu Ayu semuanya ditulis sendiri, yang mana jika diperhatikan baik-baik bakal ketahuan kalau sebenernya karakter Ayu cenderung mirip Haibara Ai di Detektif Conan. Penuh kegelapan. That's probably why I really like her. I love unstable queen. Most of her lyrics are raw feelings and everything feels fahking great. Banyak banget lagu-lagu yang awalnya kerasa "Ah ini bagus ya, hangat kayak orang kasmaran" tapi ternyata supercocok dipakai temen nangis di bawah guyuran shower. Beberapa contoh lirik hasil tangan Ayu nih: "The day when I recall things about you doesn't exist because you never leave my mind" (HANABI), "Loneliness felt when we're together is much painful then the loneliness felt alone" (SURREAL), atau "I was praised 'You're so splendid not to cry', but the more people around me said that, even laughing became painful" (A Song for xx). Gimana nggak baper, Tong??

My personal favorites of Hamasaki Ayumi's truckload releases? Agak susah, namun bisa dibilang favorit selama ini ya Memorial address (2003), (miss)understood (2006), Rock 'n' Roll Circus (2010), dan My Story (2004). M(A)DE IN JAPAN yang muncul tahun 2016 kemarin juga suka banget.

Stream Ayu on Spotify guys!!!!

Kalafina

Bukan pertama kalinya nama Kalafina saya sebut di blog ini. Sekian bulan silam, saya pernah bikin satu postingan khusus Kalafina yang isinya nostalgia perkenalan dan rekomendasi sejumlah lagu bagi para non-fans. Ada pula tulisan ekstatik pasca menyaksikan penampilan mereka di AFAID 2013. Mari tidak berbasa-basi: this group has split up. Udah bubar, mamen. Produser sekaligus penulis lagu-lagu Kalafina, Kajiura Yuki, berseteru dengan manajemen Spacecraft dan memutuskan keluar dari agensi tersebut. Berhubung Wakana, Keiko, dan Hikaru nggak mau menyanyikan lagu orang lain dan yaa.. kalau nggak ada Kajiura Yuki maka Kalafina tidak akan terbentuk, mereka akhirnya memutuskan berpisah jalan. Persis setelah menggelar tur anniversary sepuluh tahun. Taek nggak? Taek bener. Sungguh bedhes. Pil pahit per-fangirling-an, bosquuuuuuue.

Mana belum sempat ngejar konser mereka di Yaban...

Rilisan Kalafina yang jadi longtime treasure masih Seventh Heaven (2009) yang merupakan album debut. Disusul red moon (2010) yang gothic maksimal, lalu album terakhir mereka, far on the water (2015). Oh, album khusus Natal mereka, Winter acoustic: Kalafina with Strings (2016) juga cakep ampun-ampunan. Their harmony is beyond perfect there. Diskografi Kalafina bisa didengarkan via Spotify, jadi jangan lupa mampir ya. Check their live albums too!

Aimer

Perkenalan saya dengan Aimer yaa... kayaknya pas dia debut. In a sea of young female singers with high-pitched, screechy voice appearing here and there, 六等星の夜/Rokutosei no Yoru (2011) sounded like a treat to my ears and I literally went, "NAH GINI KEK!!!" Apalagi selang beberapa bulan kemudian muncullah album perdana Aimer, Sleepless Nights (2012) yang bikin saya yakin telah berada di jalan kebenaran. Sejak saat itu hingga sekarang rilisan demi rilisannya nggak pernah absen saya ikuti. Biarpun mukanya hampir selalu ditutupin rambut di tiap foto. Biarpun ketika konser selalu pakai kacamata berbingkai setebel gaban dan lampu sorot diatur sedemikian rupa agar wajahnya nggak kelihatan jelas.

Bicara album, secara pribadi saya masih menjagokan daydream (2016), yang pada saat postingan ini ditulis, merupakan studio album terbaru dari tangan Aimer. Gila bagus banget dah daydream. It shows how much she matured in the sense of music-making, how she grasped what works for her and what does not. Tapi kalau ngomongin single, atau lagu a la carte alias perintilan, yang kayaknya nggak akan bisa berhenti saya dengarkan adalah Last Stardust (dari album Dawn (2015)) dan Brave Shine (2015) yang cakep banget kalau disetel back-to-back karena emang diciptakan untuk di-medley. Re: I Am (2013) juga jadi lagu langganan tiap ke karaoke. But is Aimer on Spotify? Yep. Go here and you're welcome.


ちゃんみな (Chanmina)

A Japanese female rapper in this list? Seriusan? Iya, serius. 'Chanmina' adalah nama panggung dari Otonomai Mina, cewek kelahiran 1998 yang talentanya bikin geger seluruh Jepang pas nampil di BAZOOKA! KOUKOUSEI RAP SENSHUKEN tahun 2016 silam, sebuah kompetisi rap khusus anak SMA yang disiarkan televisi. Setahun kemudian, sekitar musim panas 2017, Chanmina resmi major debut dengan meluncurkan album 未成年/Miseinen (Underage). As a first-ever release, the content was very interesting. Komposisi musiknya beraneka ragam―bahkan agak terlalu beragam―dan dari segi lirik ternyata kok ya cukup banyak kegelapan. Chanmina bercerita tentang kesulitan berteman, tidak bisa menemukan tempat untuk jadi diri sendiri, dikomentari kanan-kiri oleh orang dewasa, diejek remaja seumurannya karena dianggap aneh lah jelek lah gendut lah... Oh, I feel like being summoned.

Berhubung Chanmina baru punya satu album yakni 未成年/Miseinen (2017), satu EP bertajuk Chocolate (2017), dan sejumlah single seperti PAIN IS BEAUTY (2018) atau kolaborasi dengan Miyavi di No Thanks Ya (2017), maka saya merekomendasikan kalian untuk mendengarkan seluruh diskografinya saja di Spotify. Haha. Mumpung belum banyak-banyak amat.

MISIA

The mother of powerhouse. Hands down. Kacau dah begitu Misia udah nyanyi tuh bulu kuduk suka berdiri dengan sendirinya saking ya emang keren nampol. Lagu-lagunya buanyaaaak bangetttt dipakai jadi soundtrack serial drama, iklan, program televisi, gim, film (belakangan merambah anime juga), termasuk di antaranya Fullmetal Alchemist Live Action (2018) yang berdasarkan opini saya lebih baik film itu dibakar hangus pakai alkimia api Kolonel Roy Mustang. Haduuh tante, kebagusan banget lho film acak-adut gitu dapet lagumu sebagai soundtrack...

Right, recommendations. Misia-newbies pertama-tama wajib kenalan dengan album Marvelous (2001) karena di dalamnya termuat signature song Misia yang superpopuler sampai dibikin versi cover-nya oleh berbagai musisi: Everything. Agak-agak kayak 雪の華/Yuki no Hana punya Nakashima Mika lah, kan sampai ada lagu cover yang versi Mandarin kek, Inggris kek, Korea segala macem juga. Album lainnya yang saya suka: Kiss in the Sky (2002), Just Ballade (2009), dan Love Bebop (2015). Jangan khawatir, tante Misia tersedia laman Spotify-nya di sebelah sini kok.

安室奈美恵 (Amuro Namie)

The queen who just recently retired and left her throne empty. She put behind all those spotlights and drop her microphone with a bang, really. Tiket tur terakhir jadi rebutan, album dan DVD pamungkas laris manis kayak kacang goreng. And she deserves every single enthusiasm. Hampir nggak terdeskripsikan sih seberapa kerennya Amuro Namie ini. Walau badai menghadang kayak apa juga, dia selalu bangkit lagi dan bisa tetap bersinar selama 25 tahun karir. Perjalanannya nggak kalah drama dengan Hamasaki Ayumi; bedanya ya kagak penyakitan aja. Shotgun marriage, dikucilkan keluarga mertua, perceraian, ibunya dibunuh saudara ipar... hadeeeeh. Semoga kini setelah pensiun, Tante Namie bisa menikmati seluruh pundi-pundi uang hasil kerja kerasnya selama ini dengan lebih santai dan damai. Amin.

Her earliest work I fell in love with was Sweet 19 Blues (1996). Man, Body Feels Exit (1996) is THE jam. Setelah itu langsung lompat ke rilisan sepuluh tahun kemudian, Play! (2007) yang jadi album perkenalan saya dengan tante Namie lantaran single Baby Don't Cry (2007), lagu pembuka serial drama Himitsu no Hanazono. Rilisan kesukaan yang lebih baru ada Uncontrolled (2012) yang buagusssssssssss makkkkknyussssss dan _genic (2015). Masalahnya nih.. diskografi Amuro Namie nggak tersedia di Spotify entah gara-gara alasan apa.

Good luck ya guys. This one needs a little hard work to enjoy. But it's really one of the best, so march on.

SCANDAL

Dulu apa ya yang bikin jadi kenal dan suka SCANDAL... Kemungkinan besar sih single 瞬間センチメンタル/Shunkan Sentimental (2010) yang jadi lagu penutup Fullmetal Alchemist: Brotherhood (2009). Dari situ saya ngulik diskografi mereka dan memulai karir sebagai pendengar setia. Terus terang, makin lepas SCANDAL dari imej empat cewek-cewek berkostum seragam, musik mereka tambah asyik disimak. Bukan berarti lagu-lagu sebelumnya nggak oke, kok. Tambah seger aja sekarang kayak seteguk es teh di hari yang panas.

Not-to-missed releases in my book: Temptation Box (2010), Standard (2013), YELLOW (2015). Seperti halnya Amuro Namie, SCANDAL hingga hari ini belum tersedia diskografinya di Spotify. Apaan banget kan... pelit bener nih labelnya.

宇多田 ヒカル (Utada Hikaru)

Bikin tulisan beginian kalau nggak nyebut tante satu ini mendingan nggak usah. Meski nggak pernah bisa paham kenapa penulisan nama beliau pakai huruf katakana, namun lagu-lagu beliau sangat saya pahami popularitasnya. Saya curiga bahwa Hikki the Queen of Hiatus memang superselow dalam perjalanan karir. Sesudah Deep River (2002), rilisan demi rilisannya nongol seenak jidat. Suka-suka gue. Nggak ada jarak yang jelas. Bisa aja selang dua tahun, empat tahun, bahkan delapan tahun baru muncul karya baru. Kagak butuh-butuh amat sama duit apa? But still I love her. Rather than high falsettos, I really adore her when singing in lower register. Probably it's also the reason why her trademark track, First Love (1999) is never my number one song because I never really like its chorus part.

Favorite albums? Let's see.. Berdasarkan urutan rilis ada Deep River (2002), lalu jelas Heart Station (2008) yang menduduki tahta nomor wahid di hati―suka banget banget bangettt sama album ini, saya bela-belain berantem tonjokan-tonjokan deh kalau sampai ada yang bilang "Heart Station biasa aja" di depan muka. Rilisan terbaru Hikki, 初恋/Hatsukoi (2017), juga oke, dan setelah penantian berbulan-bulan album terakhir ini akhirnya masuk ke laman Spotify-nya pada Januari 2019!! Yaaay!!

FictionJunction, a team of Kajiura Yuki's trusted singers

Demikianlah beberapa nama musisi dan penyanyi perempuan Jepang yang diskografinya rutin saya dengarkan. Berbeda dengan versi cowok, saya nggak akan bikin daftar Honorable Mentions lantaran.. takut kebanyakan. Sebab kalau mau terus terang, masih ada FictionJunction―jajaran sejumlah vokalis yang selalu membawakan lagu-lagu Kajiura Yuki di live tour beliau―yang formatnya membuat saya bingung cara menyebutkan lagu apa sebagai rilisan sebelah mana.. akhirnya di-skip total dari daftar pendek ini. YUI, Nishino Kana, JUJU, Koda Kumi, dan sejumlah musisi pun tidak saya paparkan lebih lanjut meski mereka bisa dimasukkan dalam honorable mentions. Nanti kepanjangan... nggak kelar-kelar.

Ceburkan diri kalian dalam skena musik Jejepangan, kawan. Seleb K-pop aja berbondong-bondong nyari duit di Yaban. Jangan malu-malu. Oppa tuh banyak yang wibu.

Happy new year!

z. d. imama

4 comments:

  1. Hwah, terima kasih buat rekomendasinya.

    Dari yang disebutin di sini, selain (tentunya) Utada Hikaru, Hamasaki Ayumi , dan Amuro Namie, saya cuma pernah denger Aimer aja.

    Baiklah, berangkat Spotify dulu buat cek lagu-lagu rekomendasinya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lhoo sayang sekali, padahal banyak kok yang bagus. Semoga ada musisi lain yang nyantol yah.

      Delete
  2. Wah...asik nih Scandal masuk list juga!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tapi belum tersedia diskografinya di Spotify.. sebel :)))

      Delete