Monday 19 February 2018

#RecommendationOlympics: Japanese artists I regularly listen to (Male edition)


Opening picture saya dapatkan dari official website Metropolitan Rock Festival (METROCK) karena tidak menemukan gambar yang cukup representatif. Well... sebagaimana judul di atas, saya akan berbagi nama-nama musisi/artis laki-laki yang lagu-lagunya langganan saya dengarkan. Tapi bukan berarti musisi yang tidak saya tuliskan namanya dalam daftar pendek ini belum pernah saya coba menikmati karya-karyanya. Nggak terlalu sering disimak aja. Toh saya sudah pernah bercerita bahwa lebih cenderung menikmati diskografi dan bukan playlist, sehingga musisi-musisi yang lagu-lagunya saya nikmati secara ketengan rasanya masih kurang cocok dinobatkan selaku regular listening berdasarkan penilaian pribadi. One more disclaimer: urutan penyebutan tidak menandakan level favoritisme maupun kualitas. Acak saja, kok. Sumpah.

Let's get going.


嵐 (Arashi)

Oke. Rada bohong kalau barusan saya bicara soal non-favoritism. Nyatanya, nama "Arashi" saya sebutkan kali pertama dalam tulisan ini semata-mata karena mereka adalah grup yang paling awal melintas di kepala. Beranggotakan 5 orang mas-mas (menuju om-om, sebab usia rata-rata member-nya adalah 35 tahun) yang meniti karir semenjak tahun 1999 dan hingga detik ini masih jadi salah satu dari sedikit record-breaking, best-selling artist di Jepang, saya tidak bisa memungkiri bahwa Arashi menjadi pintu perkenalan saya terhadap berbagai genre musik. Serius. Diskografi mereka yang ekstensif memiliki berbagai contoh lagu mulai dari pop, rock, EDM, hip-hop, ska, jazz, ballad, klasik ala-ala Disney, bahkan yang terkesan 'dangdut'. Nggak cupet-cupet amat lah spektrumnya.

Personal favorite albums? Japonism (2015), LOVE (2013), dan 僕の見ている風景/Boku no Miteiru Fuukei (2010).



宮野真守 (Miyano Mamoru)

Ya Rabb. Tolonglah. Mas-mas suami orang yang satu ini racun banget. Ibarat nasi kotak, dia paket superlengkap. Ada nasi, sayur, lauk-pauk, kerupuk, buah, puding, sendok, bahkan mungkin bonus penganan ringan seperti pastel goreng atau salad sederhana dari kubis dan wortel diaduk dengan mayones. Mengawali karir serta berprofesi utama sebagai seiyuu―pengisi suara a.k.a voice actor/dubber―keturunan nabi Adam yang level charming-nya udah berstatus biohazard ini mulai punya profesi sampingan sebagai solo artist sejak tahun 2007. Popularitas dan kualitasnya selaku talent makin melonjak sengit pasca single Orpheus (2011). Suaranya duh.. berbagai macam idol populer keluaran agensi raksasa saja banyak yang kebanting. Serius. Ditambah kelakuan orangnya yang ekspresif, down-to-earth, plus selera humor receh nan goblok, tewaslah saya dirajam tombak pesona. He can dance really well, too.

Apa? Ingin tahu kapan saya menghamba pada Miyano Mamoru? Belum lama, kok. Paling sekitar akhir 2013, all thanks to his aaawwwsome single Kanon (2013). Agak telat, memang. Saya cukup sulit memilih mana album favorit, sebab rilisan Miyano Mamoru semenjak FANTASISTA (2012) hingga sekarang selalu oke. Coba dengarkan PASSAGE (2013), FRONTIER (2015), dan The Love (2017). Hati-hati, rawan baper sustainable.


EXILE

In a nutshell, EXILE is "a troop of om-om". Nggak semua anggotanya sudah cukup berumur untuk disebut om-om sih, tapi ya gitu deh... Andaikata dibilang EXILE sesungguhnya adalah geng mafia, saya mungkin bakal percaya-percaya aja. Namun biar penampilan mereka garang, suara lead vocalist EXILE (Atsushi dan Takahiro) bagus banget ya Rabb bikin meleleh. Apalagi di lagu-lagu ballad. Baper mentok. Konsep EXILE sendiri agak unik karena di dalam grup hanya ada dua orang vokalis dan sisanya disebut 'performer', yang mana kerjaannya menari dan beraksi di atas panggung.

Album EXILE yang merupakan favorit saya antara lain: 愛すべき未来へ/Aisubeki Mirai e (2009)―its seventh track, ふたつの唇 (Futatsu no Kuchibiru) was so lit-yet-angsty I could never get enough!!―dan 願いの塔/Negai no Tou (2011). Tahun 2016 lalu, EXILE juga merilis album kompilasi lagu-lagu single hit yang dikemas dalam tiga CD EXTREME BEST, sehingga kalau baru mau kenalan dengan EXILE, menurut saya bisa banget dimulai dari menyimak tracklist di EXTREME BEST.


ONE OK ROCK

I don't know if you guys have known it, but I went as far as catching their concert in Singapore back in January. No money left but no regret. Karya-karya ONE OK ROCK belakangan ini membuat saya merasa musik mereka berubah haluan―which, according to my judgment, isn't a pleasant one―tetapi tidak bisa dipungkiri, saya masih menyukai mereka in general dan masih menunggu hadirnya rilisan-rilisan baru dengan secercah harapan. ONE OK ROCK has that rare gift, or talent, to craft and compose an album in such a way which makes you feel hesitant to skip any track. Well.. at least for some of their past releases, Banyak kan, musisi yang lagu-lagunya oke kalau didenger ketengan tapi pas disimak albumnya kok justru nggambleh, ngondoy, membosankan, berantakan, atau justru terdengar seperti one painstakingly long medley? Thank god, ONE OK ROCK is not one of them.

My personal favorites go to: 人生x僕=/Jinsei Kakete Boku wa (2013), Nicheシンドローム/Niche Syndrome (2010), dan 残響リファレンス/Zankyou Reference (2011). Those were peak ONE OK ROCK so far.


関ジャニ∞ (Kanjani Eight)

"Srimulat in the form of an idol group" is my decription of Kanjani Eight. Kelakuan setiap anggotanya di variety show televisi Jepang memang superkonyol dan menghibur, namun sebagai musisi, perjalanan Kanjani Eight sempat sangat tidak mulus. During their earlier days, I personally think they're kinda confused about what concept to offer on the table. Apalagi jika mempertimbangkan bahwa nggak ada satu pun dari mereka yang cocok dengan imej dancing-while-singing a la idol group kebanyakan. Saat Kanjani Eight akhirnya menghadirkan formasi band sebagai variasi, jujur saja saya senang bukan kepalang, apalagi jumlah anggota terbilang banyak sehingga bisa mengikutsertakan banyak instrumen. Walau sejatinya Kanjani Eight adalah idol group, I think they are in their own element and shine the most when they're doing band.

Favorite albums: FIGHT (2011), カンジャニズム/Kanjanism (2014). Their latest, ジャム/Jam (2017) is rather okay, too.


CHEMISTRY

Jebolan talent search Jepang, Asayan, di tahun 2000 silam, saya terbilang telat nyadar terhadap eksistensi CHEMISTRY karena baru ngeh ketika lagu mereka yang berjudul merry-go-round (2011) dijadikan soundtrack episode ketiga OVA Mobile Suit Gundam Unicorn. Padahal jika ditelisik lagi, saya sudah pernah mendengar CHEMISTRY semasa SD, lewat lagu Wings of Words (2005) yang merupakan opening anime Mobile Suit Gundam SEED Destiny. Iya, ngerti kok kalau ada single Period (2010) yang dipakai sebagai lagu pembuka Fullmetal Alchemist: Brotherhood, masalahnya saya baru bersentuhan dengan serial itu tahun 2012. Tipikal lagu-lagu CHEMISTRY beraliran R&B dan pop, mid-tempo serta cukup banyak ballad, sehingga menurut saya enak didengarkan kapan saja.

Favorite albums: regeneration (2010), dan kompilasi single lawas CHEMISTRY 2001-2011 (2011). November 2017 kemarin, CHEMISTRY merilis single double A-side baru bertajuk Windy/ユメノツヅキ (Yume no Tsuzuki) yang kualitasnya tidak menurun dan masih berhasil menunjukkan ciri khas CHEMISTRY. Semoga akan ada album baru lagi. Suara duo mas-mas ini cakep, lho.


Galileo Galilei

Jangan salah paham, yang ini bukan nama ilmuwan. Melainkan band Jepang asal Hokkaido yang sudah bubar. Yes you read that right. Aktif sejak tahun 2007, Galileo Galilei mengumumkan disbandment tahun 2016 lalu. Saya nggak bisa cerita banyak mengenai band tersebut karena bahkan nggak tahu siapa nama vokalisnya―selama ini bener-bener cuma dengerin lagunya dan menganggap mereka sebagai satu entitas tanpa peduli tiap-tiap anggotanya. Namun jika ditanya rilisan favorit, maka jawaban saya: album pamungkas Galileo Galilei, Sea and the Darkness (2016), album perdana yang berjudul Parade (2010), dan extended play ハマナスの花/Hamanasu no Hana (2010).


SPYAIR

Perkenalan saya dengan SPYAIR semata-mata berkat drama HAMMER SESSION! yang dibintangi Shida Mirai dan Hayami Mokomichi, mas-mas tinggi menjulang berkulit cokelat sedap, yang saya tonton maraton di laptop tahun 2011 lalu. Ternyata tak lama kemudian saya mengetahui sejumlah lagu-lagu mereka juga dijadikan soundtrack anime series Gintama, dan ending theme untuk film The Amazing Spider-Man versi Japanese dub. Ya udah deh. Amblas. Terceburlah saya jadi fangirl. Makin girang lagi ketika single Imagination dan I'm A Believer dipilih sebagai opening anime adaptation manga Haikyuu!! yang hingga hari ini masih rutin saya baca dan ikuti perkembangan ceritanya. And this might be biased opinion but somehow, SPYAIR is one of the bands which I think, like, deserves to be more popular than they currently are.

Favorite releases: Millions (2013), Kingdom (2017), lalu Rockin' the World (2011). Album kompilasi SPYAIR, BEST (2014), saya rasa cukup oke dan representatif sebagai kunjungan pertama bagi pendengar awam. Silakan dicek halaman Spotify-nya!


MAN WITH A MISSION

Dibandingkan nama-nama yang saya sebutkan lebih dulu, MAN WITH A MISSION termasuk recent finding. Barangkali tidak begitu terpaut jauh dengan saat saya mengenal Galileo Galilei: tahun 2015. Saya jatuh cinta dengan lagu Seven Deadly Sins yang didapuk sebagai soundtrack anime Nanatsu no Taizai. Sejak momen bersejarah itu, saya rajin mengikuti rilisan demi rilisan MAN WITH A MISSION. Penasaran banget pengin datang menonton pertunjukan live mereka dan melihat dengan mata kepala sendiri, mendengar langsung dari kuping yang menempel di kepala saya bagaimana sang vokalis, Tokyo Tanaka, bernyanyi dengan keukeuh mengenakan topeng serigala. Doakan semoga season lanjutan Mengejar Mas-Mas bisa hadir dalam episode MAN WITH A MISSION yah.

Personal favorites: Chasing the Horizon (2018), The World's On Fire (2016). Tales of Purefly (2014).


Lanjut ke daftar Honorable Mentionsdeh. Berikut adalah beberapa musisi Jepang lain yang rajin mengisi hari-hari saya, tetapi dengan syarat dan ketentuan berlaku:
  • L'Arc~en~Ciel. Dedengkot legendaris. Dari diskografi Laruku yang ekstensif, saya cuma familier dan hapal tiga album saja: SMILE (2004) yang menjebloskan ke lembah J-music bahkan walau saya masih bocah SD ingusan, Awake (2005), dan KISS (2007). Track-track lain di luar ketiga album tadi, saya tahu secara eceran karena biasanya kerap dibawakan di festival-festival kebudayaan Jepang.
  • Hey! Say! JUMP. Salah satu idol group dari Johnny's Entertainment selain Arashi dan Kanjani Eight.
  • KAT-TUN. Ini juga grup keluaran Johnny's Entertainment. Their debut single, Real Face (2006) was arguably the best debut song ever released by Johnny's talents. Saya berhenti intensif mengikuti sepak terjang mereka semenjak Tanaka Koki, sang rapper, dikeluarkan sebagai konsekuensi pelanggaran peraturan agensi yang berulang-ulang di tahun 2013. Patah hati, bos. Sekarang saya cuma rajin dengerin lagu-lagu lawasnya.
  • flumpool. Tiga album awal, Unreal (2008), What's Flumpool!? (2009), dan Fantasia of Life Stripe (2011) masih rutin saya dengarkan dan hapal semua lagunya di luar kepala. Setelah itu belum coba ngecek lagi. Mungkin sudah saatnya menjenguk karya-karya baru flumpool?
  • B'z. Another sesepuh. Saking senpai-nya (debut tahun 1988), saya nggak sanggup ngecek keseluruhan diskografi mereka dan memilih settled dengan menyimak album kompilasi seperti B'z The Best XXV 1999-2012 (2013) dan single-single semacam Red (2015) atau Still Alive (2017).
  • MY FIRST STORY. Band rock yang mana vokalisnya, Hiroki, adalah adik dari Takahiro―vokalis ONE OK ROCK. Banyak orang bilang bahwa sebagian besar musiknya terdengar seperti olden days ONE OK ROCK (which I totally agree), dan saya rasa mereka kayak nggak ada niatan untuk memberontak keluar dari 'bayang-bayang' itu. It's unfortunate, really. But putting that aside, I suppose MY FIRST STORY still have miles to go and learn in album composing department because to date, no matter how solid their singles arei.e. 不可逆リプレイス/Fukagyaku Replace (2014) and ALONE (2015), their studio albums tend to fall rather flat. At least to me

Ditambah Honorable Mentions, total sudah lima belas musisi dan artis saya sebutkan. Lebih baik diakhiri saja sebelum makin merembet tak terkendali. Jika ada yang berkenan bagi-bagi regular listening―musisi cowok doang yah supaya nggak out of topic―silakan tulis di kolom komentar. Sampai jumpa di postingan Female edition dari "Japanese artists I regularly listen to"!

z. d. imama

11 comments:

  1. Nunggu edisi female aja dah. Kali aja ntar ada ngebahas scandal band, doll$boxx, band-maid dan eu*phoria 😅

    ReplyDelete
  2. Waktu mbak Zi share blog post ini di twitter aku udah mbatin "pasti Arashi pertama nih", ternyata bener. Awal tau Arashi cuma Jun doang kemudian tweet mbak Zi di TL yang akhirnya jadi racun buat jatuh cinta sama Ninomiya sama Sakurai Sho. 😳😳
    Dan aku seneng banget ternyata juga nyertain favourite album. Karena saat terjerumus ke lembah Arashi malah bingung mau dengerin lagu yang mana aja. Jadilah replay nhk kohaku terus yang ada member Arashinya. Dengan begini aku akan mulai ibadah Arashi dengan lebih terarah.

    Hhehe maaf untuk long ramblingnya mbak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nggak apa-apaa saya seneng banget kalau ada komentar panjang lebar X')))

      Syukurlah kalau tulisan ini bisa menjadi kompas dalam perjalanan semakin menyayangi Arashi <3

      Delete
  3. Mbak Zi doyan Hello Sleepwakers tidak? :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cuma pernah mendengarkan 1-2 lagunya. Belum cek diskografi hehe. Bagus?

      Delete
    2. Lah aku baru sadar typo... Maksudku Hello Sleepwalkers hehe. Menurutku Masked Monkey Awakening (2014) sama Shinsekai (2017) cukup ciamik 💞

      Delete
  4. We are, man with a mission! :P

    ReplyDelete