Tuesday 24 October 2017

A tale of dreams, family, and bravery in Secret Superstar


"Dream should be basic rights for everyone, and yet there are people who aren't allowed to dream"

Kata demi kata dalam kalimat tersebut memasuki benak saya dan tinggal di sana. Lama. Bahkan terbawa pulang, keluar studio, menemani saya naik ojek online di bawah terpaan gerimis, mengendap hingga tulisan ini dibuat. Setelah tahun lalu membanting-banting emosi saya dengan film Dangal, yang lantas secara sepihak saya nobatkan sebagai film terpenting sepanjang 2016 (apa itu La La Land, Rogue One, Civil War?), tahun ini Aamir Khan kembali hadir dengan Secret Superstar. Dibandingkan Dangal yang berapi-api, Secret Superstar lebih kalem, tenang, musikal, namun masih membuat saya banyak merenung sekaligus menangis sesenggukan di studio bioskop.

Lewat film ini saya diingatkan betapa impian-impian yang kita miliki kerap kali terbentur realita yang tak bisa dipungkiri. Talents can only give you so much, but support and luck are still important keys no matter what. Betapa kadang-kadang, apa yang menghalangi seseorang mengejar impian dan meraih cita-citanya justru adalah pihak-pihak terdekat. Mereka yang paling diinginkan untuk menyemangati dan memberi dukungan. This is a tale about chasing dreams, the importance of family and companion, also bravery, wrapped up in 155 minutes-length of beauty that maybe, for some people, feels too close to home. One of those people is me.


Kisah Secret Superstar menyorot seorang remaja perempuan Muslim bernama Insia Malik (diperankan oleh Zaira Wasim, yang sebelumnya tampil gemilang sebagai sosok kanak-kanak Geeta Kumari Phogat di film Dangal). Masih berusia 15 tahun, Insia dikenal teman-temannya di kota Baroda sebagai anak yang bersuara merdu dan pandai bermain gitar. Pokoknya jika dia sudah gitaran dan genjrang-genjreng sendiri, tidak ada satu orang pun yang berani nimbrung nyanyi karena semua ingin mendengar suara Insia. Gitar tua kesayangannya diperoleh dari sang ibu, Najma, yang dihadiahkan sewaktu Insia baru 6 tahun. Menyadari hobi dan bakat pribadi, Insia pun bercita-cita menjadi penyanyi yang kelak akan mampu menyabet penghargaan musik ternama Glamour Awards kategori "Best Singer".

Sayang, Farookh Malik, sang ayah, tidak pernah menyukai kegemaran Insia bernyanyi dan bergitar. Bahkan boleh dikatakan bahwa dia tidak menyukai Insia. Anak emas Farookh adalah adik laki-laki Insia, Guddu, yang masih belum bersekolah. Agar dapat berusaha mewujudkan cita-citanya, Insia harus mengakali dan bermain kucing-kucingan dengan ayahnya sendiri, yang mana bukan perkara mudah karena Farookh sangat gampang naik pitam. Harus selalu hati-hati. Siaga satu setiap waktu; constant vigilance. Bermodal gitar dan laptop biru yang lagi-lagi merupakan hadiah dari ibu, Insia mulai mencoba memasyarakatkan suara bernyanyinya lewat video-video yang diunggah ke YouTube channel "Secret Superstar" miliknya. Di sana, Insia tampil lengkap dengan burqa untuk menjaga agar identitas aslinya tidak ketahuan orang lain... terutama si ayah.


Ternyata nyanyian Insia menarik perhatian orang-orang. The power of internet, huh? Salah satu dari sekian banyak pihak yang terkesan adalah music director Shakti Kumaar (Aamir Khan) yang karakternya terlalu eksentrik sampai-sampai susah dipahami dan dianggap brengsek oleh khalayak. Namun ketika semua terlihat berjalan lancar, Insia harus mengalami berbagai peristiwa beruntun yang menyebabkan segenap angan, harapan, pun impiannya buyar tak bersisa. Perjuangan mewujudkan mimpi ternyata tidak akan pernah bisa ditempuh seorang diri.

Apa Insia memang harus mengubur semua cita-citanya?

Insia kesenengan baca-baca komen di video channel YouTube-nya.

Just like Dangal, but offering different taste for a change, this is a movie about empowerment. Penceritaan tidak bisa dikatakan mulus; terkadang ada bagian yang terasa lambat maupun agak tergesa-gesa dikembangkan. Tetapi secara keseluruhan, Secret Superstar masih sangat bisa dinikmati. And the camera works are excellent every scene looks pretty yet still very much natural. Chemistry setiap pemeran sangat believable. Interaksi dan hubungan antara Insia dengan teman cowok sekelasnya, Chintan Parekh, begitu menggemaskan dipandang mata. Terasa tulus. Apa adanya. Salah satu aspek favorit saya sepanjang film ini. Zaira Wasim is pure talent, y'all. I know Aamir Khan loves this girl and I guess we can totally understand the reason. Casting department did a great job in finding the pitch-perfect ensemble. Meher Vij, gracing the screen as Najma, is that one mother you want to defend, protect, and cheer upon, albeit sometimes she frustrates you to no end.

Bagaimana Aamir Khan menyelipkan fenomena-fenomena sosial di masyarakat India pun tidak pernah lepas dari perhatian, sekaligus kekaguman saya. Melalui Secret Superstar, kita diingatkan bahwa masih ada orang di luar sana yang berpandangan bahwa anak perempuan adalah beban. Liability. Tidak bisa memberikan kebanggaan apa pun. Tidak membawa masa depan bagi keluarga. It's 2017 and such sickening thoughts still exist. And that is why this movie also serves as an empowerment. It's a reminder. For us. That we are totally allowed to pursue what we want to chase despite going against all odds. And we should realize that most of the times, we are not fighting alone. And as long as we have that trustworthy 'support system', it will be alright.


"To mothers... and motherhood." - Secret Superstar, 2017.

For you guys who worry about 'Bollywood' movie: tenang bos, tidak ada adegan orang nyanyi yang merekrut pasukan warga untuk joget-joget bedol desa di belakang. We got plenty of good songs, but calm your tits, it's only fair because Insia aspires to be singer so of course we get to see her singing. A lot. Trust me, you'll like it. Me? I end up loving every single song. Arguably 8.6 out of 10. Saya mau berpesan sekali lagi sebelum menyudahi tulisan ini, tolong ingatkan jika kelak saya sudah kaya-raya untuk membuat berhala berbentuk Aamir Khan. Mandat demi tercapainya sebuah misi penting.

z. d. imama

12 comments:

  1. udah pengen banget nonton filmnya amir khan sejak zaman PK, tapi masih belum keturutan. Sepertinya film dia emang bagus-bagus ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kenapa nggak ditonton kalau memang pengin :"))))

      Delete
  2. Amir Khan makin sakti saat ketemu Rajkumar Hirani, percayalah..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dari sekian banyak filmografi Aamir Khan, dia cuma kerja bareng Rajkumar Hirani di dua film. Ya mubazir Om kalau yang ditonton dua itu aja :)))

      Delete
    2. Lha filmnya Rajkumar Hirani sendiri, yg dia sutradarai baru empat kok, makanya saya nunggu film kelimanya yg entah kalan tayang 😅

      Delete
  3. Bookmark dulu, ah. Tertarik saya karena baca reviewnya ini. Mungkin karena saya jg sudah cukup berumur #eh tapi ga mau mengubur mimpi :D Tapi, pada dasarnya saya memang suka Aamir Khan. ;) Thanks reviewnya!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau mau nyumbang buat dana bikin berhala berbentuk Aamir Khan, boleh banget lho mbak..

      Delete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tau nga mz CGV Blitz Yakarta berapa harganya kalau weekdays? 70 ribu. Weekend 95 ribu. Oke thx bye kalau bukan karena cinta saya pada om Aamir Khan...

      Delete
    2. This comment has been removed by the author.

      Delete
  5. gk ada link downloadnya nih?? :((

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aduh mas Adnan Mubarok ini gimana... di atas kan saya bilang kalau nontonnya di bioskop, jadi ya silakan ke bioskop kalau mau ikut menikmati :))

      Delete