Saya sudah cukup jelas menyatakan beberapa kali di blog ini bahwa saya adalah #BudakYapan, yang terbilang cukup akrab dengan produk-produk budaya dan kapitalisme mereka. Sebelum menjadi gadis rantau di area Jabodetabek, saya merupakan warga kota eks-karesidenan Surakarta yang relatif jauh dari hingar-bingar. Kehidupan remaja saya dihabiskan dengan jadi server tanpa upah di laboratorium komputer sekolah (yang selepas jam pelajaran beralih fungsi sebagai warnet), bolak-balik ke tempat persewaan buku dan video, ke bioskop setiap hari Senin karena ada promo Rp15,000, dan... mendatangi festival budaya Jepang yang diadakan SMA-SMA (serta kampus) lokal di kampung halaman.
Jika tidak salah ingat, saya mulai berkenalan dengan festival Jepang anak sekolah sekitar tahun 2007. Hingga tiba hari di mana saya berangkat exchange (dan kemudian disusul kuliah di luar kota), saya cukup sering menghadiri acara-acara serupa untuk menyadari sejumlah hal-hal tipikal, salah satunya lagu-lagu yang sering terdengar di sana.
Hence, I present:
#JapanFest101: Songs Performed on Stage Edition
Circa 2007-2012 untuk area Surakarta dan sekitarnya.
Guest band di festival Jepang SMA Negeri 1 Surakarta, "Sannin Party" ke-9
Acara festival Jepang sudah pasti diikuti dengan kompetisi band performance dan sejumlah bintang tamu untuk meramaikan acara. Entah kenapa, baik band yang mengikuti lomba maupun undangan, tampaknya punya beberapa lagu favorit yang hampir pasti dimainkan di panggung. Mungkin karena lebih gampang kali yah? Atau instrumen yang digunakan nggak butuh terlalu ribet? Tidak jarang dalam satu acara, ada lagu yang dibawakan hingga dua atau tiga kali oleh penampil berbeda. Sampai-sampai rasanya kalau lagu-lagu tersebut belum dimainkan, acara festivalnya kurang afdol. Tidak mabrur.
Berikut adalah beberapa lagu yang, hingga detik ini, ketika mendengar intro-nya saja saya sudah timbul hasrat mengangkat kedua lengan lalu jejingkrakan sendiri.
1. L'Arc~en~Ciel - Stay Away
(Alternative: Blurry Eyes, Ready Steady Go)
Pokoknya di rentang waktu tahun 2007-2012 tuh kalau sampai ada festival Jepang yang tidak melibatkan tiga lagu Laruku tersebut, bisa dibilang acaranya melempem. Apalah event perwibuan tanpa band dengan vokalis yang berambisi (dan berupaya semampunya) untuk meniru-niru teknik vokal Om Hyde?
Promotional video untuk Stay Away.
(*P.S: klik masing-masing judul untuk menonton video performance aslinya via YouTube jika kalian lupa―atau nggak tahu, tapi masa sih?―lagu-lagu ini tuh yang mana.)
2. Saint Seiya OP - Pegasus Fantasy
Sumpah saya baru tahu beberapa tahun belakangan bahwa original artist lagu ini adalah sebuah band metal bernama MAKE-UP. Sebelum itu ya hanya mengidentifikasi sebagai "Oh ini lagu opening anime Saint Seiya". Udah. So much for #BudakYapan, huh? Tapi terus terang, Pegasus Fantasy memang sangat seru jika dibawakan karena crowd pasti beramai-ramai ikut teriak, "Saint Seiya!!" saat bagian chorus.
Saya nulis postingan ini saja sudah kepengin headbang...
3. Asian Kung-fu Generations - Haruka Kanata
Of course. Haruka Kanata ini terbilang satu soundtrack Naruto yang paling kerap ditampilkan saat festival budaya Jepang anak sekolahan. Memang cukup 'meramaikan' dan catchy, ditambah lagi agak teriak-teriak jadi sekalipun si vokalis nyanyinya rada fales bisa disamarkan, sehingga wajarlah lagu ini dimainkan di sana-sini. Seingat saya, majalah khusus anime dan manga "Animonster" juga pernah memuat lirik lagu Haruka Kanata lengkap beserta terjemahannya.
Pas opening-nya masih begini, Sasuke belum jadi cowok yang gampang dihasut
4. Do As Infinity - Fukai Mori
Vokalis cewek di band spesialis festival Jepang hampir bisa dipastikan pernah membawakan lagu ini. Bahkan beberapa pekan lalu, saat saya menghadiri Ennichisai 2017 di Blok M, masih ada performer yang memainkan Fukai Mori. Buset. Lagu abadi. Barangkali karena melodi lagunya tidak terlalu ribet jadi mudah dinyanyikan? Bisa jadi. Tapi sebagai pengunjung, saya pun cukup menyukai Fukai Mori karena bisa menonton sambil berdiri tenang tanpa perlu terbawa suasana yang menuntut lonjak-lonjak dan jejingkrakan.
Fukai Mori sempat jadi lagu ending untuk anime Inu Yasha
5. Wada Kouji - Butter-Fly
Opening Digimon Adventure, salah satu serial anime pertama yang saya kenal (dan sayangi bahkan sampai hari ini). Tipe lagu yang setiap kali didengarkan langsung jadi bersemangat. Saya memang punya personal attachment tersendiri dengan serial Digimon dan lagu-lagu soundtrack-nya. Sumpah, sedih banget rasanya ketika Wada Kouji, original artist dari lagu ini, dikabarkan meninggal dunia bulan April 2016 lalu karena sakit kanker. Nyesek asli.
SO. MUCH. FEELS.
Satu hal yang paling bikin saya lumayan gemas adalah, kadang-kadang vokalis band yang sedang tampil lupa lirik lagunya (mungkin karena beda bahasa jadi sulit dihapalkan dan kebetulan darah wibu dalam diri sang vokalis kurang kental), lalu dengan sengaja mengarang bunyi-bunyian asal. Berharap nggak ada yang menyadari kali yah... Mungkin disangkanya, "Ah bahasa Jepang ini, salah ngomong juga nggak bakalan pada ngerti."
MEREMEHKAN WIBU YA?
KAMI TUH NGERTI KALAU KALIAN SALAH. KAMI TUH NGERTI.Nah. Apa kalian punya contoh lagu-lagu lain yang hampir selalu bisa didengar di panggung festival budaya Jepang? Kata salah seorang teman saya sih, sekarang lagu-lagu ONE OK ROCK juga sudah mulai merajalela sebagaimana L'Arc~en~Ciel beberapa tahun silam. Saya tidak bisa mengecek kebenarannya karena sudah tak seaktif dulu lagi dalam menyambangi festival-festival, tapi kalau menurut dugaan saya yaa... lagu ONE OK ROCK yang sering dimainkan paling-paling Heartache, Wherever you are, atau The Beginning. Starter pack aja.
*Kabur sebelum dilindes pakai truk semen.*
z. d. imama
Judy And Mary - Sobakasu?
ReplyDeleteSobakasu ini masih kalah popularitasnya sama kelima lagu di atas, tapi boleh lah :)))
DeleteLevel popularitas Sobakasu itu setara dengan Hitomi no Jyuunin atau My Heart Draws a Dream-nya Laruku. Ada yang mainin, tapi nggak di setiap event dibawakan.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteWalah kalau di kota saya lagu-lagu di atas malah lumayan jarang mas :)))
Deletekalo di kotaku sekarang sih mostly lagu lagu ONE OK ROCK, anisong yang lagi ngetrend sama anisong yang lagi ngehype. Padahal berharap ada yg ngecover band band underrated yaban biar ada penyegaran suasana event
ReplyDeleteWah ada satu lagi konfirmasi bahwa "ONE OK ROCK adalah semacam Laruku masa kini" hahahaha...
DeleteInget banget di kota aku sekitar tahun 2010/11-ish banyak yang nyanyi side tracks dari album Smile-nya Laruku, kayak Feeling Fine sama Time Goes On, sempat kaget karena menurutku itu pilihan yang bold dan jarang banget! Terbukti crowd saat itu gak memberikan banyak reaksi, cuma manggut manggut aja sok paham. But for me it was such a nostalgic experience as both tracks are my faves from the album.
ReplyDeleteOh, dan amat sangat sering kontestan perempuan nyanyi endingnya Naruto yang dibawakan sama Rythem, um, Harmonia, if I'm not mistaken. Bahkan ketika aku pergi ke J-fest awal tahun ini di kota Balikpapan, masih ada yang ngebawain lagu itu.
Bener, sekarang udah didominasi sama lagu-lagu OOR! Selalu dengar "so this is heartache.... so this is heartache...” tiap datang ke Festival Jepang, like, selalu.
Nice to read this post!
Harmonia, kalau di tempat saya, sayangnya malah agak tenggelam. Tapi kalau soundtrack Naruto lain yang agak sering dimainkan itu justru lagunya FLOW yang Go!! (bener nggak sih judulnya?), yang ada rap dan chorusnya "We are fighting! Dreamers~" itu.
DeleteSaya prnasaran sama lagu terakhir.
ReplyDeleteReferensi lagu jepun saya skarang masih band-maid & scandal band #teteup 😂