*background
theme: Kalafina – Kagayaku Sora no Shijima ni wa
guten
nacht.
entry ini
ditulis pada pukul setengah dua belas malam, tapi karena nasip mahasiswa baru
tanpa modal macam saya ini tidak punya koneksi internet di kos, maka baru
sempat diposting sekarang. kasian sekali. *headdesk
sebenarnya inspirasi ini muncul
begitu saja karena nonton film Perahu Kertas.
iya, emang film ‘yang itu’.
film ini tidak direkomendasikan untuk para jomblo
secara personal, aku merasa
tokoh-tokoh di novel-yang-sekarang-udah-jadi-film ini beruntung banget.
mereka dipikirkan. disayangi.
dicintai. dikasihi. diperhatikan.
oleh orang-orang.
mau ngebahas jodoh kek, cinta sejati
kek, bertepuk sebelah tangan kek, yang jelas sepanjang nonton film saya
merasakan kecemburuan luar biasa terhadap seluruh karakter. masalahnya ya tadi:
because they’re so loved it feels almost
unreal.
dan faktanya Perahu Kertas memang
cuma fiksi.
anggap ajalah ini semacam surat dalam
pesawat kertas.
kalau Kugy adalah agen neptunus yang
hobinya menghanyutkan surat berbentuk kapal kertas, maka saya berniat
menuliskan ini buat zeus. dewa langit.
iya, zeus.
gue gak suka pake nama jupiter.
nggak kece.
kerenan zeus banget.
kenapa dewa langit?
habisnya daerah kampung halamanku ga
ada laut.
dan gue termasuk kaum manusia korslet
yang hobi mendongak menatap langit. cari-cari awan. cari-cari layangan.
cari-cari burung. cari-cari pesawat terbang. atau kadang pas korsletnya lagi
kumat parah, suka cari-cari daleman tetangga, siapa tahu ada yang terbang
ketiup angin.
jadi begini yah, zeus.
gue lagi kepengin gegalauan sedikit.
memang sih beberapa entry terakhir sudah beraromakan rasa
gundah nan resah, tapi mau gimana lagi? pas melanda saya sih
-___________________-
to love and being loved, which will you choose?
dua-duanya, jelas.
pilihan ini memang hampir tidak masuk
akal.
tapi seandainya tidak ada opsi untuk
serakah, mana yang akan kamu utamakan?
saya bicara di sini tentang romansa
dan persahabatan.
sesuatu yang menjadi sangat kamu
rindukan ketika keberadaan orang tua yang biasa rangkap jabatan—parents, consultant, best friend, policeman(?)—tak
ada lagi di dekatmu. perasaan menyayangi dan disayangi akan memberikan rasa
aman, keyakinan, dan something to hold on
to, which makes you keep telling yourself to survive.
mungkin dari luar semuanya kelihatan
biasa-biasa aja.
baik-baik aja.
tapi sejujurnya,
gue masih merasa tersesat.
having
no one to hug you in hard times is psychologically killing me.
karena sejak dulu kala gue adalah tipe orang yang mengedepankan kontak fisik
sebagai simbolisasi afeksi. nggak tahu kenapa.
dari galau kronis gue bisa tenang dalam sekejap…
hanya dengan dipeluk.
atau diusap kepalanya.
atau diberantakin rambutnya.
atau dipegang tangannya.
i
value physical contact more than anything.
and
my parents—my mom, especially—know that.
merekalah yang biasanya melakukan itu
buatku. mengisi ulang energiku. membangkitkan semangatku. menghilangkan rasa
takutku.
namun di sini…
aku masih belum bisa menemukan orang
yang pas untuk berbagi.
untuk kuajak memasuki duniaku yang
mungkin cenderung korslet dan aneh di mata kebanyakan orang.
…seolah aku masih tersesat.
ah sumpah galau abis.
dari bumi kepada langit,
z. d. imama
Aku tau rasanya. Karena kita sedang merasakan hal yang sama..
ReplyDeleteTapi hei. Tetap semangat! Aku yakin suatu saat kamu pasti akan menemukan orang yang bisa menangkap setiap radar err agen zeus mu itu dengan baik. Seperti kugy yang menemukan keenan :)
hai manda :)
ReplyDeletethank you for leaving a comment.
kita sama-sama semangat yah :D
semoga orang yang kita butuhkan akan segera datang, amiiiin~