thanks to you, purpleholic

 
happy good day.




another personal entry.
dan kali ini juga buat seseorang. uhuk uhuk. *batukbatuk

entah kenapa lagi pengin menebarkan cinta kepada dunia, hahaha.

baiklah.

akan kusampaikan dengan jelas.

coretan nista ini untukmu, Pemuja Ungu :) 

kamu yang setengah mati mencintai semburat ungu, peranakan dari merah jambu dan kelabu. lalu aku yang memuja gurat biru, mengecup langit, mendekap angin, sementara berlompatan di antara gundukan awan” awan selembut kapas. dua warna yang terasa gila jika disandingkan jadi satu.

itu berlaku jika logikaku bicara.

namun ada satu hal yang kuyakin pasti,

kadangkala hati jauh lebih jenius ketimbang saraf” logis :)

kutemukan kamu di balik senja itu.

tersembunyi di antara oranye, merah maron dan kuning, 
diam menunggu digali seperti harta karun.

barangkali kamu memang harta karun yang entah sejak kapan berdiam di sana, berbekal stok kesabaran hingga kuurai lapisan warna langit dan menyadari keberadaanmu,

terima kasih, Pemuja Ungu.

mau berbagi suara denganku, menyediakan telinga demi aku.

setidaknya, untukmu, dinding beton yang mengelilingi poros yang sudah penuh bekas luka ini sedikit kuturunkan supaya kamu bisa menyelinap masuk. kamu saja. pakai karcis spesial. jangan kebanyakan pengunjung, nanti malah mirip taman hiburan.

tinggallah di langit bersamaku.

mau? biru dan ungu. beralas kanvas semesta.

kita percantik warna yang tidak singkron ini, 

agar orang mengerti pesona sebuah perbedaan. 

antara kamu yang pemalu dan aku yang ekspresif. 
kita bisa hasilkan ‘keseimbangan’, yang akan dipanen setelah lukisan itu usai.

tinggallah di langit bersamaku.

mau? beramai” kita bisa cari buanyaaaak hal baru.

siapa tahu kelak dari atas sini kamu akan menemukan sosok punggung jodohku, atau aku yang justru menangkap kelebat pemilik rusuk yang kamu bawa. nanti kita analisis kualitas pasangan masing”, hihihi. dan sambil menunggu kesempatan itu tiba, kita bisa kok kuntit miura haruma, lalu teriak” berdua, mengagumi betapa Tuhan telah memahatnya dengan begitu indah.

kedengaran menyenangkan ya?

tribute to: khadijah auliaur rohmaani

segores kata bertinta cinta,